Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        JK Yakin Pusat Pengembangan Kakao Bisa Dongkrak Produktivitas

        JK Yakin Pusat Pengembangan Kakao Bisa Dongkrak Produktivitas Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
        Warta Ekonomi, Pangkep -
        Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK), melakukan peletakan batu pertama alias groundbreaking proyek pembangunan Pusat Penelitian dan Pengembangan Kakao di Kabupaten Pangkep, Sulsel, Sabtu, 18 November. Proyek milik PT Mars Indonesia itu diyakini Wapres JK mampu berkontribusi dalam mendongkrak produktivitas kakao di Tanah Air.
        "Kalau di sini berhasil (hasil penelitian dan pengembangan kakaonya), ya itu yang disebarkan secara bersama-sama. Pastinya pupuk, bibit dan cara budidayanya yang akan mampu meningkatkan produktivitas," kata Wapres JK, di sela peresmian groundbreaking proyek pembangunan Pusat Penelitian dan Pengembangan Kakao milik PT Mars Indonesia, Sabtu, (18/11/2017).
        Peresmian proyek PT Mars Indonesia itu dilakukan oleh Wapres JK didampingi Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman. Tampak pula hadir Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dan Dewan Direktur PT (Board of Director) Mars Inc, Frank Mars. Adapun pusat penelitian dan pengembangan kakao itu dibangun di atas lahan seluas 95,2 hektar dengan anggaran mencapai Rp50 miliar.
        Wapres JK melanjutkan upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi kakao terus dilanjutkan melalui program gerakan nasional alias gernas. Pemerintah siap menyebarkan bibit beserta pupuk untu tanaman kakao. Upaya lain, sambung dia, pihaknya akan membenahi sistem terkait produksi hingga pemasaran kakao.
        "Itu saja (program gernas kakao) yang berlangsung dan tetap berjalan," ujar Wapres JK sembari menyebut upaya mendongkrak produktivitas kakao memang membutuhkan waktu yang relatif lama.
        Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman, menambahkan pemerintah memiliki perhatian besar untuk mendongkrak produktivitas kakao. Tidak tanggung-tanggung, pihaknya mengalokasikan anggaran Rp2,4 triliun untuk bibit kakao. Rencananya, pemerintah akan menyebar 30 juta batang kakao lengkap dengan pupuknya di seluruh Indonesia.
        "Kalau untuk Pulau Sulawesi, kita masih hitung-hitung dulu. Yang pasti paling besar," pungkas Menteri Amran.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: