Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali diperkirakan tutup hingga tiga hari ke depan disebabkan letusan Gunung Agung dan diperburuk dengan badai siklon.
"Berdasarkan ramalan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mulai dari kemarin sampai tiga hingga empat hari ke depan ada badai siklon," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo usai konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/11/2017).
Sugihardjo menjelaskan arah angin ketika memasuki November hingga Desember seharusnya mengarah ke timur atau tenggara. Namun, karena ada badan siklon ini, angin bergerak ke arah barat daya.
"Makanya letusan awal Gunung Agung itu ke arah timur atau tenggara dan yang terdampak adalah Bandara Lombok, tapi kemudian, ada badai siklon ini, angin bergerak ke selatan dan barat daya sehingga yang terdampak Ngurah Rai," katanya.
Namun, Sugihardjo mengimbau masyarakat tetap waspada karena aktivitas alam yang tidak pernah diprediksi. "Jika badai siklon selesai, bisa saja lagi mengarah ke Lombok," katanya.
Dia menjelaskan antisipasi sudah disiapkan, yaitu menyediakan 10 bandara alternatif dan 100 bus untuk mengangkut penumpang melalui moda lain, yaitu darat dan penyeberangan.
"Seperti di Bali, orang-orang mau berangkat tidak bisa. Opsinya ada beberapa. Pertama, penduduk lokal menunda perjalanan, tetapi kalau yang harus kembali di Bandara Ngurah Rai di Denpasar juga disiapkan 100 itu bus 40 dan Damri dan 60 dari Organda," katanya.
Sugihardjo mengatakan, bus-bus tersebut untuk mengantar penumpang ke Terminal Mengwi dan beberapa tujuan atau menyeberang ke Banyuwangi. "Bisa lanjut pesawat naik Banyuwangi atau bisa Banyuwangi ke Surabaya atau ke stasiun kereta," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fauziah Nurul Hidayah