Pemanfaatan lahan gambut bukan penyebab utama perubahan iklim. Perubahan iklim justru lebih didominasi oleh faktor di luar bumi yakni sistem tatasurya di alam semesta.
Peneliti Kelompok Keilmuan Astronomi, FMIPA, ITB Dhani Herdiwijaya?mengungkapkan variasi energi matahari terhadap amosfer bumi dan gravitasi matahari terhadap orbit bumi adalah dua faktor utama yang memicu terjadinya perubahan iklim baik menyangkut global warming maupun global cooling.
"Cuaca dan iklim juga bergantung pada interaksi dan integrasi dari sistem atmosfer, lautan, daratan, dan lingkungan antariksa," kata dia dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (9/12/2017).
Dalam konteks ini, kata Dhani, manusia hanyalah sebagai bagian kecil dari kinerja sistem terintegrasi alam dan semesta. Ia juga mengungkapkan bumi tidak hanya mengalami pemanasan global (global warming) namun juga pendinginan global (global cooling).
"Pendinginan global disebabkan faktor Internal yaitu aerosol dari hasil letusan gunung api. Sedangkan faktor eksternal berupa aktivitas matahari rendah yang kontinu, iradiansi matahari rendah sehingga suhu menjadi dingin," sebutnya.
Sementara itu, pengajar Institut Pertanian Bogor (IPB) Rahmat Hidayat mengatakan gambut sebagai salah satu lahan basah yang sangat penting untuk pertanian saat ini banyak dipermasalahkan terutama terkait dengan dampaknya terhadap perubahan iklim.
"Padahal secara ilmiah, pembukaan lahan gambut untuk pertanian tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan iklim," kata Rahmat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: