Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tumbuh Double Digit, Kredit UMKM di Sulsel Tembus Rp36,5 Triliun

        Tumbuh Double Digit, Kredit UMKM di Sulsel Tembus Rp36,5 Triliun Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
        Warta Ekonomi, Makassar -
        Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi Keuangan Daerah OJK Region 6 Sulawesi Maluku dan Papua, Andi Muhammad Yusuf, mengungkapkan penyaluran kredit UMKM di Sulsel mencatat pertumbuhan positif. Laju pertumbuhannya bahkan mencapai double digit hingga periode Oktober 2017. Total realisaisi penyaluran kredit UMKM di Sulsel menembus Rp36,54 triliun.?
        "Penyaluran kredit kepada UMKM di Sulsel berhasil mencatat pertumbuhan double digit sebesar 11,63 persen (yoy) dengan nominal Rp36,54 triliun," kata Yusuf, Minggu, (10/12/2017).
        Berdasarkan data OJK, kontribusi kredit UMKM terhadap total kredit pun cukup signifikan mencapai 32,54 persen. Adapun total penyaluran kredit hingga Oktober 2017 mencapai Rp112,28 triliun. Jumlah rekening dari realisasi penyaluran kredit menyentuh angka 1 juta, dimana separuh di antaranya dialokasikan untuk kredit UMKM.
        Yusuf melanjutkan pertumbuhan double digit yang dicatat kredit UMKM dipengaruhi melesatnya kredit mikro dan menengah. Dua ragam kredit ditilik dari usaha itu pun mencatatkan pertumbuhan double digit, masing-masing sebesar 14,87 persen dan 12,28 persen. Adapun kredit kecil hanya bertumbuh 8,68 persen.
        Meski pertumbuhannya paling kecil, nominal kredit kecil tercatat paling besar mencapai Rp13,63 triliun. Disusul kredit menengah Rp12,39 triliun dan kredit mikro Rp10,5 triliun. "Untuk growth rekening, kredit mikro dan kecil mengalami pertumbuhan 13,13 persen dan 4,8 persen. Sedangkan kredit menengah mengalami kontraksi -5,7 persen," tutur Yusuf.
        Lebih jauh, Yusuf mengatakan pertumbuhan penyaluran kredit UMKM di Sulsel semakin menggembirakan lantaran NPL-nya tercatat menurun. Kredit bermasalah untuk UMKM pada Oktober 2017 mengalami penurunan dari 3,84 persen menjadi 3,80 persen. "Meski begitu harus tetap jadi catatan karena NPL kredit UMKM masih lebih tinggi dari NPL total kredit sebesar 2,55 persen," ujarnya.?
        Makassar, Yusuf melanjutkan menjadi daerah dengan kredit bermasalah tertinggi. OJK mencatat NPL kredit di Kota Daeng mencapai 3,29 persen dengan nominal Rp2,31 triliun. Disusul Parepare dengan 2,69 persen (Rp154,32 miliar), Bone dengan 2,67 persen (Rp71,55 miliar), Wajo dengan 2,29 persen (Rp54,72 miliar) dan Bulukumba dengan 1,90 persen (Rp35,93 miliar).?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Yari Kurniawan
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: