Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PM Inggris Angkat Bicara Soal Kesehatan Mental Trump

        PM Inggris Angkat Bicara Soal Kesehatan Mental Trump Kredit Foto: Antara, Reuters/Hannah McKay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perdana Menteri Inggris Theresa May akhirnya angkat bicara soal kekhawatiran tentang kesehatan mental Presiden Trump pada hari Minggu, dengan mengatakan bahwa Trump hanya bertindak untuk kepentingan terbaik negaranya.

        May terpaksa mengomentari keadaan mental Trump setelah dikeluarkannya buku dari Michal Wolff yang mengklaim beberapa penasihat Trump secara terbuka mempertanyakan kapasitas mental presiden untuk pekerjaan itu.

        Berbicara dengan BBC, perdana menteri menampik setiap tuduhan terhadap Trump, dengan mengatakan "tidak" untuk mempertanyakan apakah kekhawatiran tentang kebugaran mental Trump sangat serius.

        "Ketika saya berurusan dengan Presiden Trump yang saya lihat adalah seseorang yang berkomitmen untuk memastikan bahwa dia mengambil keputusan demi kepentingan terbaik Amerika Serikat," tambahnya, sebagaimana dikutip dari Fox News, Senin (8/12/2018).

        PM May juga menegaskan kembali bahwa Trump akan datang ke Inggris untuk berkunjung, namun May tidak memberikan tanggal dan rincian pasti.

        Ada pertanyaan apakah Trump akan mengunjungi negara itu sebagai kunjungan kenegaraan penuh, yang akan mencakup pertemuan dengan Ratu, atau apakah dia akan memilih keluar untuk perjalanan kerja yang lebih rendah di tengah demonstrasi massal yang mungkin terjadi.

        Trump sebelumnya mendapat kecaman dari anggota parlemen Inggris setelah mereka menganggap beberapa pernyataannya mungkin telah melanggar undang-undang terkait dengan ujaran kebencian negara tersebut, kemudian hal tersebut mendorong anggota parlemen Inggris untuk berdebat apakah dia harus diberi kunjungan kenegaraan secara penuh.

        Pada bulan November, May mengkritik Trump setelah dia meretweet video dari kelompok politik sayap kanan Inggris, dengan mengatakan bahwa hal itu "salah" telah dilakukan. Presiden, kemudian men-tweet sebagai tanggapan "Jangan fokus pada saya, fokus pada Terorisme Radikal Islam yang merusak yang sedang terjadi di Inggris. Kami baik-baik saja!" tulisnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: