Jelang Olimpiade Musim Dingin, Korea Utara Bakal Gelar Parade Militer
Korea Utara bersiap untuk mengadakan parade militer menjelang Olimpiade musim dingin bulan depan di Korea Selatan, analis dan diplomat mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahkan sesaat setelah kedua negara berusaha memperbaiki hubungan.
Korea Utara masih melanjutkan pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik antarbenua yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan berdampak mendorong lebih banyak sanksi dan membicarakan kemungkinan serangan militer oleh pejabat U. S.
Diplomat Barat di Pyongyang mengatakan beberapa pejabat pertahanan internasional menerima undangan untuk memperingati 70 tahun peringatan Tentara Rakyat Korea pada (8/2/2018). Citra satelit komersial terbaru menunjukkan formasi pasukan Korea Utara yang berbaris di tempat latihan parade, kata Scott LaFoy, seorang analis di situs NK Pro, yang memantau Korea Utara.
"Parade tersebut tampaknya melibatkan 28 formasi infanteri atau personil militer lainnya, sebuah band militer tradisional, dan mungkin personil tambahan," LaFoy menulis dalam sebuah analisis citra satelit, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (19/1/2018).
"Beberapa kendaraan militer juga bisa dilibatkan," tambahnya.
Jika Korea Utara melakukan demonstrasi militer besar pada (8/2/2018), itu akan terjadi sehari sebelum upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang di Korea Selatan. Acara tersebut akan mempertontonkan atlet dari kedua belah pihak berbaris di bawah satu bendera, dalam sebuah parade persatuan setelah memulai pembicaraan resmi untuk pertama kalinya dalam dua tahun di bulan Januari.
Sebuah tampilan kekuatan militer oleh Pyongyang bisa mengancam hubungan kedua negara yang notabene rapuh.
"Lapangan Pelatihan Mirim Parade, di mana formasi terlihat, biasanya hanya sangat aktif sebelum parade, yang pada tahun-tahun sebelumnya telah digunakan untuk memamerkan gudang rudal yang tumbuh di Utara," tutur LaFoy.
"Parade yang direncanakan tampaknya lebih kecil dari tampilan besar tahun lalu, dan citra tidak menunjukkan bukti adanya kendaraan besar yang mungkin membawa rudal," pungkasnya.
Pada hari Selasa, Michael Spavor, direktur Bursa Kebudayaan Paektu, yang mempromosikan hubungan bisnis dan budaya dengan Korea Utara, mengatakan di Twitter bahwa dia telah mendengar laporan tentang parade tersebut dengan menambahkan bahwa kelompoknya akan menawarkan perjalanan bagi para wisatawan untuk menontonnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo