Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Trump Mengadu ke Putin Soal Korea Utara

        Trump Mengadu ke Putin Soal Korea Utara Kredit Foto: Reuters//Jorge Silva
        Warta Ekonomi, Washington -

        Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluh bulan lalu bahwa Moskow "tidak membantu kita sama sekali dengan Korea Utara," Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin (11/2/2018) mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa lebih banyak yang perlu dilakukan untuk membatalkan program nuklir Pyongyang, kata Gedung Putih.

        "Presiden Trump mengulangi pentingnya mengambil langkah lebih lanjut untuk memastikan upaya? denuklirisasi Korea Utara," ungkap Gedung Putih dalam sebuah pernyataan tentang seruan tersebut dengan Putin, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (13/2/2018).

        Dalam sebuah wawancara dengan Reuters bulan lalu, Trump menuduh Rusia membantu Korea Utara menghindari sanksi internasional yang dimaksudkan untuk menghukum Pyongyang karena terus berupaya mengembangkan rudal bersenjata nuklir yang mampu mencapai Amerika Serikat.

        "Rusia tidak membantu kita sama sekali dengan Korea Utara," ungkap Trump.

        Moskow membantah telah gagal menegakkan sanksi PBB, Trump dan Putin berbicara setelah Wakil Presiden A.S. Mike Pence, dalam sebuah wawancara dengan Washington Post, menaikkan prospek pembicaraan dengan Korea Utara.

        Namun Pence, yang melakukan perjalanan ke Korea Selatan untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin, juga mengatakan bahwa Washington akan mengintensifkan "kampanye tekanan maksimumnya" terhadap Pyongyang sampai dibutuhkan "langkah yang signifikan menuju denuklirisasi."

        Tahun lalu, Korea Utara melakukan lusinan peluncuran rudal dan uji coba nuklir keenam dan terbesar yang bertentangan dengan resolusi PBB. Rusia juga telah menandatangani kontrak terkait dengan sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Korea Utara yang diberlakukan tahun lalu, termasuk larangan ekspor batubara, yang merupakan sumber penting mata uang asing Pyongyang yang diperlukan untuk mendanai program nuklirnya.

        Namun, ternyata Korea Utara mengirim batubara ke Rusia setidaknya tiga kali pada tahun lalu setelah larangan tersebut diberlakukan pada 5 Agustus, tiga sumber intelijen Eropa Barat mengatakan kepada Reuters. Batubara Korea Utara dikirim ke pelabuhan Nakhodka dan Kholmsk Rusia, di mana kapal tersebut diturunkan di dermaga dan dimuat ke kapal yang membawanya ke Korea Selatan atau Jepang, pungkas sumber tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: