Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi (KpW) Jawa Barat memprediksi kebutuhan uang tunai selama Imlek 2018 sebesar Rp1,53 triliun atau meningkat 79,8 % dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah sebesar Rp0,85 triliun.
Kepala BI Jabar, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan peningkatan kebutuhan Imlek 2018 tersebut selain dipengaruhi kebutuhan uang kartal pada musiman perayaan imlek juga bertepatan dengan hari raya Imlek 2018 jatuh pada hari Jumat besok.
"Diperkirakan perbankan akan melakukan stock uang kartal lebih banyak dalam rangka pemenuhan ATM selama libur panjang kali ini," kata Wiwiek kepada wartawan di Bandung, Kamis (15/2/2018).
Wiwiek mengungkapkan pihaknya telah melakukan persiapan baik tunai dan non tunai agar dapat melayani kebutuhan masyarakat sesuai dengan kebutuhan transaksi perekonomian.
Kebutuhan Imlek? tahun 2018 telah menyediakan uang kartal berbagai jenis pecahan dengan jumlah Rp 9,58 triliun atau lebih tinggi 25% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp7,66 triliun.
Selain itu, BI Jabar telah melakukan perpanjangan kerjasama penukaran dengan seluruh perbankan di Jawa Barat yang mencapai 1.232 kantor cabang Bank Umum dan 99 kantor bank BPR pada 31 Maret 2017 yang lalu, sehingga KPw Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat tidak melayani penukaran uang layak edar (ULE) secara langsung di loket Bank Indonesia.
Wiwiek mengungkapkan BI tetap melayani penukaran kepada perbankan dan masyarakat luas di luar kantor Bank Indonesia baik di dalam kota maupun di luar kota Bandung bahkan sampai ke pelosok daerah
"Tujuannya untuk mempermudah dan mempercepat masyarakat dalam memperoleh uang tunai dalam jumlah yang cukup, jenis pecahan yang sesuai dan dalam kualitas yang layak edar," ungkap Wiwiek.
Adapun, layanan kas di loket KPw Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat untuk penukaran uang rusak, ditarik dan dicabut dari peredaran yaitu setiap hari Senin sampai dengan Kamis pada pukul 08.00-12.00 WIB.
Selain itu, BI Jabar meningkatkan kegiatan distribusi uang baru melalui kegiatan Kas Keliling ke 16 Kab/Kota yang melakukan Pilkada serentak di Jawa Barat dari tahun 2017 sebanyak 121 kali menjadi 140 kali di tahun 2018.?
"Selain kas keliling dilakukan juga kegiatan sosialisasi Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah (CIKUR) untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam upaya menekan peredaran uang palsu di Jawa Barat," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: