Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dishub Yakin Sistem Ganjil-Genap Dongkrak Penumpang Transjakarta

        Dishub Yakin Sistem Ganjil-Genap Dongkrak Penumpang Transjakarta Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Bekasi -

        Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, optimistis penerapan rekayasa lalu lintas ganjil-genap nomor polisi kendaraan berdampak positif pada peningkatan jumlah penumpang angkutan umum massal di wilayahnya.

        "Memang seharusnya masyarakat di Kota Bekasi saat ini beralih ke angkutan umum massal. Kendaraan pribadi sudah harus ditinggalkan," kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi Johan Budi Gunawan di Bekasi, Jumat.

        Menurut dia, kebijakan pembatasan kendaraan di lintasan Tol Jakarta-Cikampek melalui skema ganjil-genap merupakan gagasan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bersama Kementerian Perhubungan.

        Kegiatan itu, kata Johan, perlu didukung pihaknya untuk mengalihkan pengendara pribadi ke angkutan umum.

        "BPTJ sudah menyiapkan Transjabodetabek premium agar pengendara meninggalkan kendaraan pribadi dan memanfaatkan fasilitas penitipan kendaraan pribadi di pusat perbelanjaan Mega City Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan," katanya.

        Pemberlakukan Ganjil genap ini hanya dimulai pada pukul 06.00 WIB-09.00n WIB pada saat jam kerja masyarakat sesuai agenda uji coba pada 12-13 Maret 2018.

        "Pada saat orang kerja menuju ke Jakarta, orang tidak pakai kendaraan pribadi lagi, sehingga terjadi efek multiplayer pengentasan macet di dalam tol," katanya.

        Namun demikian, Johan tidak menampik adanya potensi negatif dari implemengtasi ganji-genap di Gerbang Tol Bekasi Barat 1, GT Bekasi Barat 2 dan GT Bekasi Timur 2 terhadap risiko kemacetan di sekitarnya.

        "Sikap kita meminta pemilahan kendaraan itu tidak dilakukan di jalan kami (Kota Bekasi), tapi di akses jalan tol karena kalau dari Bekasi Timur, pengendara harus nyebarang jembatan. Potensi macetnya bisa parah," katanya.

        Potensi kemacetan itu akan diperparah dengan pemberlakukan bebas kendaraan barang di jam yang sama serta agenda pemasangan tiang pancang di dalam tol Bekasi Timur.

        "Kita juga minta sebelum pemberlakuan itu, BPTJ bertemu dengan perwakilan masyarakat Kota Bekasi sekaligus berkoordinasi dengan aparatur daerah," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: