Sesuai kebijakan pemerintah di saat pandemi, sejumlah sekolah kini telah menjalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara penuh. Bahkan, pihak sekolah pun sudah dizinkan untuk melakukan aktivitas belajar di luar kelas, salah satunya dengan menggelar program Learning Journey yang dilakukan oleh Sekolah Alam Indonesia (SAI).
Learning Journey adalah program pembelajaran yang dilakukan SAI untuk para peserta didiknya, khususnya siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 3, yakni dengan memberikan pengalaman langsung di alam terbuka. Wakil Kepala Sekolah SAI Nukholis mengatakan, program yang sudah menjadi kurikulum SAI ini digelar di Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKS), DKI Jakarta.
Salah satu tujuannya yakni, selain mengenal langsung tentang materi yang dipelajari soal flora dan fauna di TNKS, para peserta didik juga diharapkan mampu membuat keputusan dan pilihan yang lebih baik untuk perubahan tindakan sebagai hasil pembelajaran.
Dijelaskan Nurkholis, Para siswa kelas tiga SAI nantinya akan melakukan perjalanan bersama guru-gurunya dari sekolah ke Pulau Seribu. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari dan siswa akan menginap di pulau selama dua malam.
"Tentunya dalam kondisi pandemi ini kita tetap mengutamakan prokes dan pendampingan tim tenaga kesehatan. Anak-anak wajib sudah divaksin dan sebelum berangkat dilakukan tes swab Antigen," ujar lulusan Fisika ITB itu kepada JawaPos.com, Selasa (2/3).
Program Learning Journey SAI ke Pulau Seribu ini juga didukung oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta. Khususnya, Kepala Unit Pengelola Angkutan Perairan (UPAP) Hendrico Tampubolon.
Dishub DKI memberikan fasilitas dukungan Kapal Motor (KM) Catamaran 3 untuk mengangkut puluhan siswa dan SD 3 SAI dan guru pendamping dari pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara menuju pulau Pramuka di Kepulauan Seribu.
Pengawas Unit Pengelola Angkutan Perairan, Dishub DKI, Eriek Triadi Kurniawan mengatakan, selain mensosialisasikan keselamatan transportasi perairan kepada para siswa, pihaknya juga mendukung aktivitas pembelajaran kepada sekolah dan para siswa untuk bisa mengenal kawasan perairan dan alam dengan baik.
Menurutnya, upaya mengkampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat harus terus dilakukan. Termasuk kepada para anak-anak, agar secara dini mereka sudah paham apa saja yang harus disiapkan dan dilakukan ketika berpergian menggunakan moda transportasi perairan, seperti kapal motor.
"Bagaimanapun, masyarakat pelayaran dan pelaku transportasi laut kini harus semakin menyadari bahwa keselamatan pelayaran itu penting dan harus direncanakan sejak awal dengan lebih baik," ujar Eriek usai mengajarkan kepada anak-anak cara menggunakan life jacket atau pelampung yang baik dan benar.
Pada kegiatan itu Dishub DKI juga memberikan dukungan dengan meminjamkan dua unit bus sekolah melalui Plt.Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS), Edi Sufaat. Dua armada tersebut yang digunakan untuk mengantar peserta program ini dari lokasi SAI di Cipedak, Jakarta selatan menuju pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara.
Diketahui, Learning Jouney SAI di Pulau Seribu ini nantinya akan mengajarkan secara langsung soal manfaat pohon mangrove termasuk cara menanamnya. Termasuk penjelasan soal terumbu karang. Untuk itu para siswa akan diberikan pelatihan dasar snorkling agar bisa melakukan pengamatan langsung di laut.
"Selain itu, siswa juga akan melakukan pelepasan tukik atau anak penyu dan observasi habitat yang dilindungi seperti Elang Bondol. Setelah pulang nanti para siswa akan diminta untuk membuat laporan dan mempresentasikannya di depan para orang tua siswa," jelas Pak Jamal selaku guru SD 3 dan Ketua kegiatan ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: