Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        IJK Diharapkan Bantu Masyarakat Hindari Investasi Bodong

        IJK Diharapkan Bantu Masyarakat Hindari Investasi Bodong Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Medan -

        Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 sekaligus Ketua Umum Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (Forkom IJK) Sumatera Utara, Lukdir Gultom menyampaikan bahwa Industri Jasa Keuangan (IJK) di Sumatera Utara baik bank maupun non bank harus bahu membahu dalam melayani masyarakat, sehingga diharapkan kesejahteraan masyarakat akan meningkat dan terhindar dari investasi bodong. Hal ini dikatakannya saat acara morning coffee bersama BEI, belum lama ini.

        Pada kesempatan ini beliau juga menyampaikan dukungannya terhadap penyelenggaraan kegiatan morning coffee ini dan mendorong agar dapat diselenggarakan secara reguler, seperti misalnya dalam priode? triwulanan.

        Poltak Hotradero dari Bursa Efek Indonesia (BEI), menyampaikan bahwa pada dasarnya perekonomian Sumatera Utara sangat baik karena tingkat pertumbuhannya selalu lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan nasional.

        Namun demikian, perekonomian Sumatera Utara perlu ditingkatkan agar bisa naik kelas yaitu dengan mengurangi ketergantungan terhadap produksi bahan mentah. Industri jasa keuangan di Sumut beserta pemerintah daerahnya perlu lebih mendorong pengembangan industri pengolahan bahan mentah.

        "Karena pengembangan industri manufaktur mensyaratkan adanya infrastruktur yang baik maka perhatian kepada infrastruktur juga harus lebih ditingkatkan. Peningkatan kapasitas? infrastruktur dan industri manufaktur akan menggerakkan perekonomian Sumatera Utara yang akan memicu multiplier yang akan berpengaruh positif menggerakkan sektor-sektor lainnya," katanya.

        Potensi ini dapat lebih dimaksimalkan mengingat Sumatera Utara termasuk salah satu kawasan "Belt and Road Initiatives (BRI)" yang dimotori oleh Cina dengan cakupan 68 negara di seluruh dunia yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan perekonomian dunia kepada perekonomian Amerika Serikat.

        "Industri jasa keuangan di Sumatera Utara yang mencakup perbankan, asuransi, multifinance, pegadaian, BPJS dll, perlu mendukung sektor-sektor dan inisiatif global tersebut untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara," pungkasnya.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: