PT QNB Indonesia Tbk (BKSW) terus berupaya memperbaiki kinerja keuangannya demi meraih laba. Kali ini perseroan melakukan langkah strategis dengan menjual kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dan juga kredit berkualitas rendahnya kepada BDFK Limited senilai Rp1,19 triliun.
Mengacu pada keterangan resmi perusahaan, hingga Desember 2017 perseroan menderita rugi senilai Rp947 miliar. Direktur QNB Indonesia Adhiputra Tanoyo mengatakan jumlah tersebut merupakan kerugian operasional sementara untuk rugi bersih sesuai dengan laporan keuangan auditor adalah sebesar Rp789 miliar.
"Sebagian besar kerugian disebabkan oleh pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN). Dengan menjual NPL dan kredit berkualitas rendah, perseroan yakin dapat meningkatkan kinerja di tahun 2018 dan tahun mendatang," katanya di Bursa Efek Indonesia, Senin (5/3/2018).
Lebih lanjut dirinya mengatakan BDFK Limited sendiri merupakan special purpose vehicle (SPV) atau pihak ketiga yang tidak berafiliasi dengan perusahaan. Skema penjualannya adalah dengan mekanisme penerbitan standby letter of credit (SBLC) sebagai jaminan tunai atas obligasi yang diterbitkan dan diserahkan oleh BDFK Limited ke perusahaan sebagai pembayaran atas pembelian NPL dan kredit berkualitas rendah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: