Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4 Deddy Mizwar berencana memfasilitasi teknologi tepat guna untuk para petani mangga gedong gincu Indramayu.
Deddy Mizwar mengatakan jika dirinya terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat potensi besar gedong gincu Indramayu akan dipacu.
"Potensi mangga gedong gincu Indramayu sangat besar, bahkan para pengusaha Jepang pun sangat berminat dan berani dengan harga tinggi," jelas Deddy Mizwar saat bersilaturahmi dengan para petani mangga gedong gincu di Lohbener, Kecamatan Jatibarang, Indramayu, Rabu (14/3/2018).?
Demiz menilai gedong gincu Indramayu menjadi salah satu komoditas yang cukup membanggakan. Bahkan para pengusaha Jepang pun berani membeli dengan harga yang cukup tinggi.?
"Ini ada kabar gembira, Jepang mau beli mangga gedong gincu Rp20 ribu satu butir, tapi dengan syarat lalat buahnya harus dihilangkan," ucap Demiz.
Menurutnya, ini peluang yang harus ditangkap oleh para petani gedong gincu. Sehingga para petani pun perlu melek teknologi, terutama untuk menghilangkan lalat buah.?
"Teknologinya memang cukup mahal, tapi ada alternatif pilihan. Nanti kita belikan, tapi nanti kalau jadi gubernur," kata calon yang diusung Golkar dan Demokrat ini.
Tidak hanya gedong gincu, Indramayu pun merupakan daerah penghasil beras terbesar di Indonesia. Bahkan produksinya bisa mencapai hingga 1,7 juta ton, dengan luas lahan sekitar 115 hektar sawah.?
"Oleh karena itulah Indramayu menjadi daerah yang strategis untuk ketahanan pangan nasional," kata Demiz
Dalam silaturahmi tersebut, Demiz juga menampung aspirasi dari para petani dan warga disana. Satori salah seorang petani mangga gedong gincu sekaligus bendahara kelompok tani mangga gedong gincu Bima Mulya misalnya mengeluhkan masih sulitnya para petanu dalam hal pengembangan pemasaran meski komoditas tersebut diminati masyarakat.
"Salah satu kendalanya adalah pemasaran dan akses permodalan. Termasuk juga perlengkapan pemeliharaan yang masih kurang," ungkap Satori.
Oleh karena itu, warga sangat mengapresiasi perhatian Demiz yang akan memberikan solusi dan memfasilitasi mesin atau teknologi untuk menghilangkan lalat buah. "Teknologi seperti inilah yang memang kita butuhkan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil