Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta dosen untuk tidak sibuk mencari jabatan melainkan harus fokus dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di perguruan tinggi.
"Dosen jangan sibuk mencari jabatan, seharusnya fokus pada peningkatan SDM di perguruan tinggi," ujar Nasir dalam acara konsultasi publik di Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) di Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Nasir mengaku kerap melihat nama dosen yang ikut seleksi dalam lelang jabatan di sejumlah kementerian maupun perguruan tinggi, meskipun dosen yang bersangkutan belum juga diterima sebagai pejabat.
Ke depan, pihaknya akan berupaya merampingkan sejumlah fakultas di perguruan tinggi. Menurut Nasir, manajemen yang baik adalah manajemen yang ramping.
"Di perguruan tinggi di luar negeri, jumlah fakultas hanya empat atau lima. Bandingkan dengan perguruan tinggi kita, yang jumlah fakultasnya mencapai belasan. Akibatnya, para dosen banyak yang menempati jabatan struktural bukan sebagai pemimpin akademik," jelas Nasir.
Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti (SDID) Kemristekdikti, Ali Ghufron Mukti, menyebutkan sebanyak 53 persen dosen di Tanah Air menduduki jabatan struktural entah itu sebagai dekan, kepala bagian dan sebagainya.
"Jadi waktunya habis dalam mengurusi bagian administrasi dan kebijakan. Padahal seharusnya dosen itu sebagai pemimpin akademik yang harus menguasai bidang keilmuannya untuk kesejahteraan masyarakat," ujar Ghufron.
Menurut Ghufron karena banyaknya dosen yang menduduki jabatan struktural tersebut maka hal itu yang menjadi penyebab riset maupun inovasi kurang berkembang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat