Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Fokus Garap DPK, Aset Bank DKI Tumbuh 26,74%

        Fokus Garap DPK, Aset Bank DKI Tumbuh 26,74% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI mencatatkan kinerja positifnya pada 2017. Berdasarkan laporan keuangan audited per Desember 2017, perseroan berhasil mencatatkan jumlah aset sebesar Rp51,41 triliun atau tumbuh 26,74% dari Rp40,56 triliun di tahun 2016.?

        Pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan perbankan nasional yang tercatat sebesar 9,79% di tahun 2017. Direktur Utama Bank DKI?Kresno Sediarsih mengatakan, capaian tersebut didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat signifikan pada 2017.?

        "DPK per 31 Desember 2017 tercatat Rp38,33 triliun, tumbuh 34,74% dari Rp28,45 triliun pada tahun 2016. Pertumbuhan tersebut juga berada di atas rata-rata pertumbuhan DPK perbankan nasional yang tercatat sebesar 9,40% di tahun 2017," katanya di Jakarta, Selasa (27/3/2018).

        Menyoal kredit, meskipun masih berfokus pada upaya perbaikan kualitas kredit,?Kresno menambahkan perseroan tetap mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 9,09% dari semula tercatat sebesar Rp24,87 triliun pada 2016 menjadi sebesar Rp27,13 triliun pada akhir tahun 2017. Pertumbuhan kmtersebut berada diatas rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional yang tercatat sebesar 8,27% di tahun 2017.

        Berbagai upaya perbaikan kualitas kredit yang telah dilakukan mendorong penurunan rasio NPL Perseroan dimana NPL gross dan NPL net Perseroan pada? 2017 menunjukkan perbaikan yang signifikan dengan realisasi masing-masing sebesar 3,76% dan 2,31%. Rasio NPL tersebut jauh lebih baik dibanding tahun 2016 sebesar 5,35% dan 2,75%.

        "Selain itu, upaya perbaikan kualitas kredit yang juga telah dilakukan pada tahun 2017 di antaranya adalah melakukan penagihan kredit secara intensif, pengambilalihan agunan, lelang agunan kredit, restrukturisasi kredit, dan hapus buku," tutur Kresno.

        Berbagai aktivitas bisnis yang dilakukan di sepanjang tahun 2017 telah berhasil mendorong pencapaian laba perseroan yang positif. Laba bersih per 31 Desember 2017 tercatat sebesar Rp712,17 miliar, meningkat 10,40% terhadap tahun 2016 sebesar Rp645,11 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Gito Adiputro Wiratno
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: