Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Jumat (6/4/2018) pagi WIB, setelah data resmi menunjukkan penurunan tak terduga dalam persediaan minyak mentah Amerika Serikat.
Persediaan minyak mentah AS turun 4,6 juta barel pekan lalu menjadi 425,3 juta barel, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya pada Rabu (4/4). Para analis memperkirakan kenaikan sebesar dua juta barel.
Para investor juga didorong oleh ketegangan perdagangan yang mereda antara Tiongkok dan Amerika Serikat setelah para pejabat AS mengatakan kedua negara dapat bernegosiasi.
Namun, reli dalam dolar AS membatasi kenaikan harga minyak lebih lanjut, karena dolar yang lebih kuat membuat minyak yang dihargakan dalam greenback kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, meningkat 0,36 persen menjadi 90,468 pada akhir perdagangan.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik 0,17 dolar AS, menjadi menetap di 63,54 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni bertambah 0,31 dolar AS, menjadi ditutup pada 68,33 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Sehari sebelumnya, pada akhir perdagangan Kamis, (5/4) pagi WIB, harga minyak turun, karena ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat meredam sentimen para investor.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: