Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Begini Kecelakaan Tiang Listrik versi Hilman, si Wartawan 'Supir' Novanto

        Begini Kecelakaan Tiang Listrik versi Hilman, si Wartawan 'Supir' Novanto Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan jurnalis Metro TV Hilman Mattauch mengungkapkan kronologi kecelakaan mobil yang ia kendarai dan ditumpangi mantan Ketua DPR Setya Novanto pada 16 November 2017.

        "Ada Reza (Pahlevi) dan Pak SN (Setya Novanto). Reza sebelah kiri, saya menyetir, SN di belakang kiri, dia dibaris kedua sebelah kiri di belakang Reza, kadang bergeser ke tengah," kata Hilman dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (9/4/2018).

        Hilman bersaksi untuk dokter RS Medika Permata Hijau dokter Bimanesh Sutarjo yang didakwa bekerja sama dengan advokat Fredrich Yunadi untuk menghindarkan ketua DPR Setya Novanto diperiksa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi KTP elektronik.

        "Saya dan Reza pakai (seatbelt). SN tidak karena saya lihat dia telepon terus, sudah saya ingatkan tapi dia pindah-pindah kursi. Dia saya jemput di samping gedung Sekjen DPR," tambah Hilman.

        Penjemputan itu dilakukan sekitar pukul 17.00 WIB. Mobil pun mengarah ke kantor Metro TV melewati hotel Mulia lalu menuju "fly over" atau jalan layang Permata Hijau ke arah Kedoya, Jakarta Barat.

        "Saat itu hujan besar, karena macet saya lewat alternatif di Permata Hijau. Saat itu jam 6 kurang, jalanan agak tersendat, setelah itu sepanjang jalan SN banyak terima telepon," ungkap Hilman.

        Hilman pun mengaku kerap ditelepon kantornya yang menanyakan posisi Setnov.

        "Saya menyetir sambil menelepon, tidak pakai 'headset'," tambah Hilman.

        Karena macet, Hilman pun menawarkan kepada Setnov untuk "live by phone" dengan Metro TV, tapi Setnov menolak karena takut wawancara itu diplintir.

        "Saat itu saya arahkan ke perumahan Permata Hijau dulu karena mau 'live by phone'. Saya lurus lalu berhenti dan wawancara sebentar, jadi saya menghadap ke belakang saat itu sudah lewat pukul 18.00," ungkap Hilman.

        Wawancara dilakukan sekitar 10-15 menit, lalu kantornya pun kembali menelpon Hilman saat sedang menyetir.

        "Lalu SN menepuk pundak bertanya 'Lama tidak di Metro TV? Terus kantor menelepon, dia tanya lagi, terus tiba-tiba kejadian itu, sasis, radiator kena, kaca pecah, posisi mesin mati," ungkap Hilman.

        Menurut Hilman, ia dan Reza tidak luka tapi Reza harus membopong Setnov.

        "Reza marah-marah. SN dibopong Reza ke arah lampu merah. Saya muntah dan pusing. SN dibopong masih begini juga yang mulia. Saya berusaha minta maaf karena Reza marah-marah. Saya turun dari pintunya Reza karena di pintu saya ada kali," ungkap Hilman.

        Setelah membawa keluar Setnov, Reza pun kembali lagi ke mobil.

        "Saya tidak tahu SN digeletakkan di mana, yang saya tahu Reza balik lagi mengambil barang terus pergi lagi lalu kantor telepon dan warga ada yang kasih minum karena itu banyak yang nonton," jelas Hilman.

        Ia pun menelepon derek asuransi lalu ada seorang tukang ojek "online" yang datang menghampirinya dan menawarkan jasa untuk mengantar ke rumah sakit.

        "Saya telepon kantor mengatakan kalau Pak SN di Medika Permata Hijau. lalu saya pake ojek itu ke kantor dan saya ditanya-tanya. Saya 'shock' yang kepikiran asuransi, lalu telepon keluarga juga," tambah Hilman.

        Ia pun mengaku tidak sempat menengok Setnov di rumah sakit.

        "Saya langsung ke kantor, saya dapat perintah balik ke kantor ya saya langsung ke kantor, dan sampai sekarang tidak pernah ketemu SN," ungkap Hilman.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: