Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasar Wisata Muslim Diproyeksikan Tembus US$300 Miliar

        Pasar Wisata Muslim Diproyeksikan Tembus US$300 Miliar Kredit Foto: Antara/Khairizal Maris
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Berkembangnya teknologi informasi dan media sosial mendorong kaum muslim melakukan perjalanan wisata.? Potensi ini bisa menjadi peluang bagi para pelaku usaha dan pemerintah.

        Laporan terbaru dari Mastercard-CrescentRating dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) 2018 menyebutkan pasar wisata muslim akan terus tumbuh dengan pesat dan diperkirakan akan mencapai US$220 miliar pada 2020.

        "Bahkan, pasar ini juga diproyeksikan akan terus tumbuh hingga US$80 miliar dan mencapai US$300 miliar pada tahun 2026," Kata CEO CrescentRating & HalalTrip Fazal Bahardeen di Jakarta, Rabu (11/4/2018).

        Fazal menambahkan bahwa potensi pasar ini sejalan dengan kedatangan wisatawan muslim yang diproyeksikan akan meningkat hingga 156 juta wisatawan di tahun 2020, atau mewakili 10% dari segmen wisata secara keseluruhan.

        "Pada tahun 2017 diperkirakan jumlah total kedatangan wisatawan muslim secara global mencapai 131 juta atau naik dari 121 juta pada tahun 2016," ujarnya.

        Dalam laporan (GMTI) 2018 itu juga mengungkapkan 10 destinasi yang paling banyak dikunjungi muslim? adalah Malaysia, Indonesia, Uni Emirat Arab, Turki, Arab Saudi, Qatar, Bahrain,Oman, Maroko, dan Kuwait

        "Malaysia berhasil mempertahankan posisinya di puncak peringkat dengan skor 80,6. Sementara Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan dari tahun ke tahun dan kini menduduki posisi kedua bersama Uni Emirat Arab dengan skor 72,8," tambah dia.

        Fazal menambahkan, ada empat kriteria yang menjadi tolok ukur dalam survei GMTI 2018 yaitu akses masuk ke negara tujuan, komunikasi untuk menjangkau wisatawan, lingkungan, dan pelayanan. Untuk tahun ini, lanjut dia, ada empat komponen penilaian baru yaitu infrastruktur transportasi, kehadiran digital, iklim, dan pengalaman unik.

        "Setiap kriteria kemudian dihitung untuk menentukan keseluruhan skor indeks," paparnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: