Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pianis Muda Asal Korut Sihir Penonton di GKJ

        Pianis Muda Asal Korut Sihir Penonton di GKJ Kredit Foto: Warta Ekonomi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penampilan pianis muda kelas dunia dari Korea Utara, Choe Jang Hung, dalam Konser Perdamaian di Gedung Kesenian Jakarta, Rabu malam (11/4/2018) menyihir sekaligus memukau penonton yang memadati gedung berkapasitas 450 orang itu. Penampilan Jang Hung berhasil memberikan kesan yang lebih positif mengenai negeri yang dipimpin Kim Jong Un ini.

        Pemandu konser, Jaya Suprana, mengakui bahwa kemampuan Jang Hung lebih tinggi dari kemampuannya. Berkali-kali, tepuk tangan meriah dan standing ovation membahana sebagai tanda kekaguman atas kemampuan Jang Hung memainkan jemarinya di tuts piano. Badannya menyentak-nyentak pada tempo tinggi dari beberapa nomor yang dibawakannya.

        "Dia ini anak ajaib. Saya menyerah," kata Jaya Suprana dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (12/3/2018).

        Sebuah komposisi yang disusun Jaya Suprana yang diberi judul Fragmen, juga dimainkan Jang Hung. Nadanya mengalun sekaligus menyentak.

        "Waktu saya mendengar Jang Hung membawakan komposisi itu (Fragmen), saya sampai tidak tahu siapa yang menulisnya. Dia memainkannya lebih indah dari yang pernah saya bayangkan. He is not a man, he is a superman," kata Jaya Suprana lagi.

        Karya-karya klasik yang dimainkan Jang Hung antara lain adalah The Well-tempered Clavier Part I in cis major BWV 848 yang ditulis komposer Johann Sebastian Bach, Sonata in A major. KV.331 (Wolfgang Amadeus Mozart), dan "Children's Corner" L.113 (Claude Debussy).

        Jang Hung juga memainkan empat karya Frederic Chopin, yakni Mazurka op.59 Nr.3 in fis-minor, Walts No. 1 in E-flat major ("Grande Valse Brillante") op.18, Etude in A minor op.25 No.11, dan Polonaise Op.53 No.6. Sementara itu, Concert Paraphrase de Tema Opera "Rigoletto" Verdi karya Franz Liszt merupakan komposisi terakhir yang dimainkannya.

        Duta Besar Republik Rakyat Demokratik Korea, An Kwang Il, dan istri serta staf Kedubes Korea Utara hadir dalam Konser Perdamaian tersebut. Beberapa duta besar negara sahabat seperti Dubes Rusia, Dubes Kuba, Dubes Bulgaria, dan Dubes Rumania juga turut hadir.

        Jaya Suprana menemukan nama Choe Jang Hung dalam penerbangan dari Beijing ke Pyongyang, pada bulan Agustus tahun lalu.?

        Sekjen PPIK, Teguh Santosa, menuturkan bahwa Jaya Suprana memang ingin mengundang pianis muda. Saat Jaya Suprana bertemu dirinya, hal pertama yang disampaikan Jaya adalah keinginannya mengundang pianis muda.

        "Waktu itu, Pak Jaya lupa nama pianis muda itu. Pak Jaya membaca kisah tentang pianis muda itu di majalah dalam penerbangan dengan Air Koryo," cerita Teguh Santosa.

        Teguh sudah berkali-kali berkunjung ke Pyongyang dalam misi persahabatan. Tahun lalu, dia membantu kunjungan Jaya Suprana dan istrinya, Aylawati Sarwono, ke Pyongyang. Setelah mendengar keinginan Jaya mengundang pianis dari Korea Utara, Teguh berkomunikasi dengan counterpart-nya di Pyongyang.

        "Selama di Pyongyang, Pak Jaya juga berkesempatan mengunjungi taman kanak-kanak khusus di Pyongyang tempat anak-anak muda Korea dari usia dini belajar bermain piano," kata Teguh lagi.

        Teguh mengucapkan terima kasih atas kesediaan Jaya Suprana menginisiasi Konser Perdamaian di Jakarta.

        "Pak Jaya membuat pekerjaan kami di Perhimpunan Persahabatan jadi jauh lebih mudah. Insya Allah setelah ini, akan ada tim seni budaya lain dari Korea Utara yang akan berkunjung ke Indonesia," pungkas Teguh.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ratih Rahayu
        Editor: Ratih Rahayu

        Bagikan Artikel: