Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada Maret 2018 naik 2,13% atau meningkat dari US$14,21 miliar menjadi US$14,49 miliar pada bulan sebelumnya. Demikian pula jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu meningkat 9,07%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan peningkatan impor Maret 2018 terhadap Februari 2018 terjadi pada impor migas maupun nonmigas masing-masing sebesar 1,24% dan 2,30%.
"Peningkatan impor migas dipicu oleh naiknya nilai impor hasil minyak 8,27% dan gas 10,82%. Sebaliknya, impor minyak mentah turun 9,12%," ucap dia di Jakarta, Senin (16/4/2018). Di lain sisi peningkatan impor nonmigas berasal dari golongan mesin dan pesawat mekanik sebesar 14,84%, sedangkan penurunan terbesar dari mesin dan peralatan listrik sebesar 9,19%.
Dengan begitu, secara kumulatif total impor Januari-Maret 2018 sebesar US$43,98 miliar atau naik 20,12% (YoY) serta impor nonmigas Januari-Maret 2018 sebesar US$37,23 miliar atau naik 23,93% (YoY).
"Untuk pangsa impor nonmigas Januari-Maret 2018 didominasi oleh tiga negara, yaitu Tiongkok US$10,16 miliar, Jepang sebesar US$4,33 miliar, dan Thailand sebesar US$2,57 miliar," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: