Manajemen PT Vale Indonesia tetap optimistis produksi nikel dalam matte di Tanah Air mampu meraih torehan positif pada 2018. Tidak tanggung-tanggung, perusahaan menargetkan produksi 77 ribu ton, meski pada triwulan pertama tahun ini terjadi penurunan produksi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.?
"Memang ada sedikit penurunan pada triwulan I-2018 karena adanya aktivitas pemeliharaan yang telah direncanakan. Namun, secara umum kami tetap optimistis dapat mencapai target produksi tahun 2018 sebesar 77 ribu ton," kata Senior Manager Communications, Budi Handoko, saat diskusi dengan awak media di Kota Makassar, Selasa, (17/4/2018).?
Berdasarkan data PT Vale Indonesia, produksi nikel periode triwulan I-2018 sebesar 17.141 ton. Terjadi penurunan baik secara triwulan maupun secara tahunan. Diketahui produksi nikel periode triwulan IV-2017 menembus 19.313 ton dan produksi nikel periode triwulan I-2017 mencapai 17.224 ton. Adapun total produksi pada tahun lalu mencapai 76.807 ton.?
"Produksi pada triwulan I-2018 lebih rendah sekitar 11 persen dibandingkan produksi triwulan IV-2017 yang disebabkan adanya aktivitas pemeliharaan yang direncanakan. Ya itu semua masih sejalan dengan triwulan I-2017 saat kami juga melakukan aktivitas pemeliharaan yang sama," terang Budi.?
Disinggung soal laporan keuangan Vale Indonesia pada triwulan pertama tahun ini, Budi mengaku secara resmi belum dirilis. Ia juga belum bisa memberikan gambaran. Yang pasti, pendapatan Vale Indonesia akan sangat bergantung pada fluktuasi harga komoditas nikel dan energi berupa minyak dan batu bara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: