PT Len Industri (Persero) melalui anak usahanya PT Surya Energi Indotama (SEI), mengerjakan proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total 492 kWp (kilo watt peak) di Sumba Timur.
Direktur Keuangan Len Industri, Priadi Ekatama Sahari, mengatakan "PLTS akan melistriki 909 rumah di area-area terpencil di lintasan sepanjang 48 km menggunakan tiang-tiang yang dapat membangkitkan listrik menggunakan panel surya yang dipasang di atasnya. Dengan desain ini tidak lagi dibutuhkan lahan luas seperti halnya pada PLTS konvensional," katanya dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Ekatama menjelaskan, proyek ini merupakan program "The Renewable Energy Grant for Community" yang bertujuan memfasilitasi warga lokal di daerah terpencil yang tidak memiliki akses listrik.
Nantinya fasilitas ini akan dimiliki, dikelola, dan dipelihara oleh warga desa melalui BUMDes. Program bantuan tersebut didanai Millenium Challenge Account Indonesia (MCA-Indonesia) yang merupakan institusi pengelola hibah yang dibentuk oleh Pemerintah Indonesia sesuai dengan Perjanjian Compact Hibah.
Terdapat 11 sistem yang dibangun di lima desa, yaitu Tawui, Lailunggi, Praimadita, Tandula Jangga, dan Praiwitu.
Bantuan ini penting karena di daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau perusahaan penyedia listrik, penggunaan PLTS akan mengatasi masalah ketersediaan listrik dengan biaya terjangkau bagi masyarakat pedalaman.
Pembangunan sistem oleh PT Surya Energi Indotama dilakukan pada bulan September 2017 sampai dengan Maret 2018. Dalam periode itu, konstruksi dilakukan dari awal sampai dengan PLTS dapat berfungsi dan dapat mengalirkan listrik ke rumah-rumah warga setempat.
Pada tanggal 11 April 2018, peresmian diselenggarakan di Desa Tawui yang dibuka oleh Jonathan Nash, Deputi Wakil Presiden Millenium Challenge Corporation (MCC).
Anekatek Consortium selaku penerima hibah dan yang berkewajiban merealisasikan pembangunan PLTS di Sumba Timur terdiri atas, PT Anekatek Consultants menangani desain dan pengawasan, PT Castlerock Consulting menangani bidang non-konstruksi dan PT Surya Energi Indotama menangani pengadaan dan pelaksanaan.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Surya Energi Indotama Bambang Iswanto mengatakan, selama proyek berlangsung, pelatihan dan mentoring di bidang manajemen dan kewirausahaan juga diberikan bagi lebih dari 250 perempuan dan laki-laki di desa-desa terkait.
Pelatihan untuk meningkatkan perkonomian masyarakat sehingga mereka bisa membayar pemakaian listrik dan dana tersebut dapat dikelola sebagai biaya operasional pemeliharaan PLTS untuk jangka panjang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil