Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI Buka Peluang Penyesuaian Suku Bunga Acuan

        BI Buka Peluang Penyesuaian Suku Bunga Acuan Kredit Foto: Fajar Sulaiman
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank Indonesia (BI) menyatakan membuka peluang untuk menaikkan atau menyesuaikan suku bunga acuannya BI-7day Reverse Repo Rate (BI-7day Repo Rate) yang saat ini berada di level 4,25%.

        Demikian yang disampaikan Gubernur BI Agus Martowardojo di gedung BI, Jakarta, Kamis (26/4/2018), saat menanggapi merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS belakangan ini. Data JISDOR BI pada hari ini menyebutkan nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp13.930 per dolar AS, lebih rendah dibandingkan posisi kemarin Rp13.888 per dolar AS.

        "BI membuka kemungkinan kalau memang diperlukan, BI tidak ragu untuk melakukan penyesuaian BI-7day Repo Rate. Kebijakan ini akan dilakukan secara hati-hati, terukur, dan independen," kata Agus.

        Lebih lanjut, Agus mengatakan, penyesuaian suku bunga acuan itu akan dilakukan apabila tekanan nilai tukar rupiah terus berlanjut sehingga berpotensi menghambat pencapaian inflasi dan mengganggu stabilitas sistem keuangan Indonesia.

        Agus meyakini kondisi ini lebih disebabkan faktor global yakni penguatan mata uang dolar AS terhadap hampir semua mata uang dunia, termasuk Indonesia. Penguatan dolar AS terjadi karena dampak dari naiknya yield treasury bond AS atau imbal hasil obligasi AS yang mencapai hingga 3,03%.

        "Selain itu, karena faktor musiman peningkatan kebutuhan valas untuk pembayaran utang jangka pendek, impor, dan pembagian dividen," ucap Agus.

        BI memandang saat ini fundamental ekonomi Indonesia masih berada dalam kondisi yang baik dan kuat. Hal ini terlihat dari inflasi yang masih berada di level 3,5 plus minus 1 persen dan defisit transaksi berjalan masih berada di bawah 3%.

        "Kepercayaan asing juga terus membaik yang ditandai kenaikan credit rating oleh Moody's dan Fitch Rating yang satu notes di atas investment grade yang terendah," tutur Agus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: