Kehadiran teknologi blockchain mendukung cryptocurrency semakin berkembang di Indonesia. Peningkatan nilai tukar cryptocurrency dan kecanggihan teknologi penopangnya membuat masyarakat, khususnya generasi milenial semakin tertarik untuk mulai berinvestasi. Melihat peluang tersebut, NuMoney sebagai cryptocurrency marketplace melebarkan sayapnya ke Indonesia untuk menjangkau tidak hanya kalangan pengusaha, tetapi juga generasi muda.
"Fokus utama kami adalah keamanan dan kemudahan layanan bagi pelanggan, termasuk para milenial. Berbeda dengan cryptocurrency marketplace lainnya, NuMoney meluncurkan Ethereum sebagai koin pertama, di mana seluruh transaksinya dapat ditukar langsung dengan mata uang lokal Indonesia, Singapura, dan Malaysia," ucap CEO NuMoney Indonesia Andika Sutoro Putra dalam pernyataan persnya di Jakarta, Kamis (26/4/2018).
Lebih jauh Andika menjelaskan, alasan generasi milenial menjadi fokus utama edukasi cryptocurrency tersebut.
"Dari? pengetahuan milenial yang sudah sangat canggih, masih ada keterbatasan pemahaman mengenai cryptocurrency yang akhirnya mendorong NuMoney untuk hadir di Indonesia," terangnya.
Andika menambahkan, NuMoney akan fokus memperluas jangkauan ke beberapa negara di Asia Pasifik, seperti Thailand, Taiwan, Hong Kong, Vietnam, Filipina, India, dan Australia selama satu tahun ke depan.
"Kami pun akan meluncurkan top dua puluh Coin Market Cap (CMC) yang terdiri dari Bitcoin, Ethereum, EOS, Monero, IOTA, Tron, NEM, Verge, Ripple, Stellar, Ethereum Classic, dan lain-lain," sambungnya.
Melalui salah satu layanan unggulan, over-the-counter, NuMoney Indonesia membuka layanan berkunjung yang bertempat di ruko FrenchWalk, Mall of Indonesia, Jakarta. Inisiatif ini memungkinkan masyarakat untuk dapat bertransaksi sekaligus memperoleh edukasi seputar aset digital dengan mudah.
Dengan ekspansi ini, NuMoney kini telah memiliki pasar di tiga negara, yakni Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Jaringan internasional memungkinkan pelanggan Indonesia untuk dapat melakukan deposit maupun withdrawal dengan mudah menggunakan kurs Rupiah Indonesia (IDR), Dolar Singapura (SGD), dan Ringgit Malaysia (MYR) di ketiga negara tersebut. Pelanggan pun dapat melakukan arbitrasi terhadap perbedaan harga yang terjadi di antara negara tersebut.
Biaya transaksi yang diberlakukan oleh NuMoney sangat bersaing. Market taker (pembeli) hanya dikenakan biaya sebesar 0,25% dan 0% untuk market maker (penjual). Sementara itu, NuMoney Indonesia tidak memberlakukan persentase fee untuk proses penarikan, melainkan menerapkan tarif rata sebesar Rp25.000.
NuMoney telah mengedukasi dan membantu transaksi jual beli berbagai cryptocurrency bagi ribuan pelanggan secara global. Hal tersebut membawa NuMoney mencapai volume transaksi sebesar 50 miliar per tahun 2018, sejak didirikan pada September 2017.
Dengan beroperasinya NuMoney di Tanah Air, perusahaan ini memastikan diri untuk mematuhi dan melaksanakan seluruh regulasi yang disusun oleh pemerintah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: