Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nelayan Jepara Mengeluh Hasil Pendapatannya Alami Penurunan

        Nelayan Jepara Mengeluh Hasil Pendapatannya Alami Penurunan Kredit Foto: Antara/Saiful Bahri
        Warta Ekonomi, Jepara -

        Hasil tangkapan para nelayan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, selama beberapa pekan terakhir mengalami penurunan dibandingkan dengan hasil tangkapan sebelumnya meskipun cuaca laut cukup mendukung untuk aktivitas melaut.

        Adi Kumaidi, salah seorang nelayan yang ditemui usai menjual ikannya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu, Jepara, Minggu, mengakui, hasil tangkapannya saat ini mengalami penurunan, dibandingkan sebelumnya.

        Hasil tangkapan hari ini (13/5), kata dia, hanya lima blung dan hanya menghasilkan uang sebesar Rp1 jutaan.

        Bulan sebelumnya, lanjut dia, bisa lebih sehingga masih bisa mendapatkan keuntungan.

        Sementara hari ini (13/5), lanjut dia, terpaksa saat berangkat nanti harus pinjam modal untuk mempersiapkan perbekalan.

        Setiap kali melaut, dia mengaku, menghabiskan dana hingga Rp1,2 juta untuk keperluan pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar serta perbekalan makan dan minum serta rokok selama di laut.

        "Jika pemasukan yang diperoleh hanya Rp1 jutaan, maka belum mendapatkan keuntungan," ujarnya.

        Selain faktor hasil tangkapan, kata dia, keuntungan nelayan juga dipengaruhi dengan harga jual ikan di pasaran.

        Karena saat ini di TPI Ujungbatu juga terdapat kapal purshine yang ikut lelang ikan hasil tangkapannya, kata dia, berpengaruh terhadap harga jual ikan di pasaran.

        Kapal purshine, lanjut dia, melelang ikannya lebih pagi, sedangkan nelayan tradisional masih di laut dan belum pulang karena baru bisa pulang sekitar pukul 12.00 WIB.

        "Ketika hasil tangkapan sudah banyak, tentunya bisa pulang lebih awal, namun karena pagi sudah ada lelang ikan tentu harga jual ikan di siang harinya menjadi menurun," ujarnya.

        Sigit, nelayan lainnya membenarkan bahwa ketika ada kapal besar yang ikut lelang, biasanya harga jual ikan cenderung turun.

        Untuk beberapa jenis ikan, kata dia, memang ada yang harganya mengalami kenaikan, seperti ikan cumi saat ini justru mencapai Rp40.000/kg, dibandingkan sebelumnya hanya Rp30.000/kg.

        Hanya saja, kata dia, ikan yang didapat tidak satu jenis, melainkan campuran mulai dari ikan cumi, krisi, blanak, kembung, penseng dan kerapu.

        Untuk hasil tangkapan hari ini (13/5), dia mengaku, hanya mendapatkan delapan blung dengan hasil lelang sekitar Rp1,2 juta.

        "Tentunya masih bisa untung karena biaya melautnya sekitar Rp1 jutaan," ujarnya.

        Meskipun demikian, kata dia, hasil tangkapan bulan ini justru menurun, dibandingkan bulan-bulan sebelumnya karena bisa mencapai 10-12 blung sekali melaut.

        Cuaca di laut, katanya, sangat mendukung untuk aktivitas melaut sehingga aktivitas lelang ikan di TPI Ujungbatu menjadi ramai.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: