Bank Sentral Filipina mengatakan pada hari Kamis (31/5/2018) bahwa tingkat inflasi tahunan di bulan Mei kemungkinan akan tetap di luar rentang kenyamanan 2-4 persen karena harga bahan bakar dan beras yang lebih tinggi.
The Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) memperkirakan kisaran inflasi 4,6-5,4 persen untuk Mei, di atas 4,5 persen pada April, yang paling cepat dalam setidaknya lima tahun.
Perkiraan tersebut memperhitungkan harga minyak domestik yang lebih tinggi, imbas dari ketegangan geopolitik di Timur Tengah, kenaikan harga beras yang berkelanjutan dan biaya lebih rendah untuk listrik dan beberapa bahan makanan, ujar bank sentral dalam sebuah pernyataan.
"Ke depan, BSP akan tetap waspada terhadap tren harga yang terus berkembang dan memastikan bahwa kebijakan moneter tetap tepat untuk menjaga stabilitas harga yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang seimbang dan berkelanjutan," ungkap bank sentral, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (31/5/2018).
Beberapa ekonom mengharapkan bank sentral untuk menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya berturut-turut pada pertemuan 21 Juni. Ini meningkatkan suku bunga pada 10 Mei untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga tahun untuk menjinakkan tekanan harga dan mengelola ekspektasi inflasi.
Inflasi rata-rata diperkirakan akan mencapai 4,6 persen pada 2018, bank sentral telah mengatakan, lebih cepat dari tahun sebelumnya 2,9 persen. Inflasi pada 2019 akan rata-rata 3,4 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: