CEO Kubik Leadership, Jamil Azzaini, yang mengaku gemar merenung hingga melahirkan ide bisnis yang cemerlang. Ide bisnisnya biasa muncul di pagi hari. Jamil biasa bangun pagi sebelum waktu subuh untuk merenungi hal apa yang harus ia lakukan untuk memberikan manfaat kepada orang lain, untuk negeri, dan bangsa ini. Meski sudah memiliki beberpaa bisnis, Jamil tetap melakukan kebiasaan merenungnya untuk kembali membuat bisnis yang bermanfaat untuk banyak orang dan tidak hanya untuk dirinya sendiri.
Kebiasaannya mengenakan batik, menurutnya adalah hasil dari perenungan dirinya akan kekayaan budaya dan karya Indonesia. Mengenakan batik adalah menghidupkan perekonomian dan melestarikan budaya bangsa. Terlebih jika yang memproduksi batik adalah golongan masayarakat pedesaan yang membuat batik adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam ceritanya kepada Warta Ekonomi, Jamil merumuskan 3 hal tentang bisnis yang perlu dipahami oleh seorang pengusaha.
1. Menciptakan Bisnis Sebagai Solusi
Jamil selalu mengatakan bahwa ide bisnis bisa lahir dari permasalahan yang ada di masyarakat. Maka, bisnis yang dibangun harus merupakan solusi untuk menjawab permasalahan tersebut. Jika tidak berangkat dari hal itu, ia akan kesulitan dalam menentukan segmen atau target market?serta tidak membawa kepuasan jiwa.
2. Jangan Jadi Pengusaha Serakah
Menurut Jamil, menjadi seorang pebisnis juga tidak boleh serakah. Sebagai contoh, Go-Jek yang menciptakan begitu banyak tukang ojek. Namun, Go-Jek tidak lantas membuat bisnis kendaraan untuk dijadikan ojek, tidak membuat restoran dengan kesuskesan Go-Food. Terlalu serakah dengan bisnis justru bisa menghancurka bisnis awal.
3. Menjadi Seorang Pengusaha "Giver" atau Pemberi
Bagi Jamil, berbisnis tidak sekadar untuk mencari keuntungan dan menghindari kerugian. Tetapi, harus bermental pemberi. Jangan pernah berpikir bahwa banyak memberi akan membuat rugi. Cobalah untuk berpikir di luar logika bahwa dengan banyak memberi, bisnis pun akan berjalan seperti air mengalir. Sebab tidak akan berarti sebuah kesuskesan tanpa berbagi manfaat dan kebahagiaan kepada orang lain.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah
Tag Terkait: