Soal Keamanan KTT Trump-Kim Jong Un, Mendagri Singapura Janjikan Ini
Menteri Dalam Negeri Singapura K Shanmugam menjamin keamanan untuk agenda KTT pada 12 Juni antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
"Fakta bahwa kami mempersiapkan ini dalam dua Minggu, ini menambah tuntutan logistik oleh petugas yang bekerja sepanjang waktu," tutur Shanmugam pada pengarahan keamanan pada Minggu (10/6/2018).
?Kami yakin bahwa kami telah menempatkan memperketat keamanan. Kami memiliki 5.000 anggota Tim Home seperti polisi dan tim tanggap darurat seperti pertahanan sipil,? ungkapnya, sebagaimana dikutip dari Channel NewsAsia, Senin (11/6/2018).
Shanmugam juga mengatakan bahwa empat orang telah berpaling di pos pemeriksaan imigrasi Singapura menjelang pertemuan puncak. Salah satunya adalah seorang pria dari kawasan ASEAN yang diamati bertingkah laku curiga.
"Penilaian perilaku adalah bagian dari pelatihan polisi," ujar Shanmugam.
?Pria itu dipilih dan dia tidak bisa menjawab pertanyaan yang diminta. Polisi menemukan bahwa dia telah memeriksa dan mengunjungi situs-situs tentang pemboman bunuh diri dan penilaian dibuat bahwa dia harus berbalik. Dia berasal dari negara regional,? ungkapnya.
Tidak ada rincian lebih lanjut tentang pria itu. Pria lain yang ditolak masuk adalah mantan tersangka teror Zeky Mallah, seorang warga negara Australia. Pria berusia 34 tahun itu tiba di Bandara Changi dari Sydney pada Rabu (6/6/2018).
Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan Zeky ditolak masuk karena "anteseden terkait terorisme" dan ditempatkan pada penerbangan berikutnya yang tersedia kembali ke Australia pada Kamis pagi.
Tidak ada rincian yang diberikan tentang dua orang lainnya yang ditolak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: