Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bos Bursa Angkat Bicara Soal Penghentian Saham Perusahaan Bakrie

        Bos Bursa Angkat Bicara Soal Penghentian Saham Perusahaan Bakrie Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bos Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio, menyatakan tengah melakukan pemeriksaan terhadap penurunan tajam saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), baik dari sisi transaksi maupun isu yang membuat harga saham anjlok.

        "Saya tidak tahu harga terganggu gara-gara apa, tapi sejauh ini sampai kita periksa tidak ada legal issue yang dilangar," ungkap Tito di Jakarta, Jumat (22/6/2018).

        Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa anjloknya harga saham BNBR lebih dikarenakan mekanisme pasar yang menghendaki penurunan yang cukup tajam. BEI pun menjatuhkan suspensi dalam rangka cooling down.

        "Ini mekanisme pasar saja. Paling kalau terlalu turun banyak biasanya di UMA lalu minta penjelasan. Pemeriksaan biasanya kita laporkan ke OJK," jelasnya.

        Tercatat, saham BNBR tercatat sudah turun 75,17% dari perdagangan 4 Juni 2018 di posisi Rp282 ke level Rp70 pada perdagangan sebelum dijatuhkannya suspensi. Jika ditarik lebih jauh, saham BNBR sebenarnya sudah turun lebih dalam dari posisi Rp500.

        Fakta menarik lainnya, saham BNBR sebelumnya sudah tidur cukup lama di level Rp50 alias gocap. Tiba-tiba saham BNBR bangkit layaknya "zombie".

        Saham BNBR keluar dari zona gocap bukan karena memang kinerjanya membaik, melainkan lantaran reverse stock.

        Perusahaan melakukan reverse stock dengan rasio 10:1. Itu artinya, dari posisi Rp50 berubah menjadi Rp500 setelah reverse stock.

        Namun, sejak reverse stock resmi dilakukan pada 30 Mei 2018, saham BNBR justru turun. Satu hari setelah reverse stock saham BNBR langsung turun ke posisi Rp376.

        Selanjutnya, setiap hari perdagangan saham BNBR terus turun. Kini saham BNBR berada di level Rp70 per saham atau sudah kembali mendekati kembali zona gocap.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: