Jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor di Vietnam naik menjadi 15 pada Selasa (26/6/2018) dengan pihak berwenang memperingatkan jumlah korban bisa lebih tinggi dengan perkiraan hujan lebih lebat untuk provinsi yang terkena paling parah di pegunungan utara.
Provinsi Lai Chau, 470 km (290 mil) barat laut Hanoi, telah menjadi yang terparah dengan sedikitnya 12 orang, termasuk dua anak-anak tewas, tutur Le Trong Quang, Wakil Ketua Komite Rakyat provinsi tersebut.
Sebagian besar korban tenggelam atau terkubur di tanah longsor, yang dipicu oleh hujan lebat sejak Sabtu, Quang mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Kami bersiap untuk hujan lagi dalam beberapa hari mendatang dan saya khawatir bahwa jumlah korban tewas di provinsi ini akan terus meningkat karena 11 orang masih hilang," tutur Quang, sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (26/6/2018).
Vietnam rentan terhadap bencana alam, dengan banjir dan topan yang telah menewaskan ratusan orang setiap tahun. Bencana alam menewaskan 389 orang dan melukai 668 lainnya di negara itu tahun lalu, menurut pemerintah. Di provinsi tetangga Ha Giang banjir bandang telah menewaskan tiga orang, kata Otoritas Manajemen Bencana pemerintah.
Banjir dan tanah longsor juga telah menyebabkan kerusakan senilai lebih dari 141 miliar dong ($6,15 juta) ke rumah-rumah, jalan dan tanaman di daerah itu, menurut badan itu. Lalu lintas ke banyak daerah di provinsi tetap terputus pada hari Selasa (26/6/2018).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait: