Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ekspor Kalsel Kelima Negara Turun

        Ekspor Kalsel Kelima Negara Turun Kredit Foto: Antara/Iggoy el Fitra
        Warta Ekonomi, Banjarbaru -

        Nilai ekspor Kalimantan Selatan (Kalsel) ke lima negara tujuan utama mengalami penurunan sebesar 4,57% pada Mei 2018 jika dibandingkan April.

        Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel, Diah Utami, di Kota Banjarbaru, Sabtu (7/7/2018), mengatakan, lima negara tujuan utama ekspor Kalsel yakni Tiongkok, India, Jepang, Malaysia, dan Filipina.

        "Nilai ekspor ke lima negara tujuan utama mencapai US$529,38 juta pada Mei, menurun dibandingkan ekspor April yang mencapai US$554,74 juta," ujarnya.

        Ia mengatakan, nilai ekspor Kalsel ke lima negara tujuan utama itu memberi kontribusi sebesar 76,94% terhadap total nilai ekspor Mei sebesar US$688.071 juta.

        Disebutkan, ekspor tertinggi adalah ke Tiongkok sebesar US$236,97 juta atau mengalami kenaikan 3,48% dibanding ekspor April sebesar US$228,99 juta.

        Negara tujuan ekspor kedua yakni India sebesar US$129,52 juta yang juga mengalami penurunan sebesar 8,04% dibandingkan ekspor sebelumnya yang mencapai US$140,84 juta.

        Ekspor ketiga, ke Jepang sebesar US$79,68 juta yang mengalami penurunan 20,56% dibandingkan nilai ekspor April yang mencapai US$100,41 juta.

        Nilai ekspor ke Malaysia sebesar US$47,86 juta, naik 33,51% dan ekspor ke Filipina sebesar US$35,35 juta atau turun 27,23%.

        Disebutkan, komoditas utama yang menjadi penyumbang ekspor terbesar yakni kelompok bahan bakar mineral sebesar US$634,23 juta atau naik 0,57% dibanding April.

        Urutan kedua penyumbang ekspor adalah kelompok lemak dan minyak hewani sebesar US$34,40 juta dan kelompok kayu, barang dari kayu dengan nilai ekspor US$9,72 juta.

        "Ekspor kelompok lemak mengalami penurunan sebesar 56,62% dan kelompok kayu mengalami kenaikan 16,71% dibanding April mencapai US$8,33 juta," katanya. (FNH/Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: