Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mantan Bos Bursa Sebut Harga Freeport Kemahalan

        Mantan Bos Bursa Sebut Harga Freeport Kemahalan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah akhirnya berhasil membujuk PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk membuat Indonesia memiliki sebagian saham di perusahaan asing tersebut. Hal tersebut dilakukan melalui perusahaan pemerintah PT Inalum (Persero). Inalum yang merupakan holding BUMN pertambangan bersama dengan PTFI sudah menandatangani Head of Agreement (HoA) terkait proses akuisisi 51% saham Freeport dengan nilai mencapai US$3,85 miliar.

        Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio, mengatakan bahwa harga dan mekanisme pembelian saham perusahaan tambang emas dan tembaga terbesar itu terlalu mahal.?

        Ia mencontohkan, pada saat PT Indocooper mendapatkan 9,36% saham PFI senilai US$400 juta dan jika 41,64%, seharusnya tak jauh dari US$1,7 miliar.

        "Lalu, kenapa jadi US$3,85 miliar?" ucapnya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (13/7/2018).

        Malahan, mantan orang nomor satu di BEI ini mempertanyakan sikap pemerintah terkait kontrak PTFI yang akan berakhir pada 2021. Hal itu terkait nilai saham Freeport McMoran (FCX) yang jika ada kepastian perpanjangan kontrak, akan naik.

        "Kalau mau memperkecil nilai, sebaiknya kontraknya jangan diperpanjang dulu," tegas dia.

        Ia pun mempertanyakan metode pendanaan melalui pinjaman perbankan. Hal ini karena?Indonesia telah memiliki pengalaman mendapatkan 9,36% saham PTFI tanpa uang tunai, tapi mencicil dari hasil dividen.

        "Dulu grup indonesia yang diberi jatah beli Freeport melalui PT Indocooper diberi bantuan berutang modal awal dengan guarantee FCX (Freeport McMoran), lalu mencicil sisanya dari dividen sebelum mereka jual balik ke FCX dengan nila US$400 juta," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Fauziah Nurul Hidayah

        Bagikan Artikel: