Pengamat Transportasi Universitas Katholik Soegijapranata, Djoko Setijowarno, mengusulkan uji coba penutupan 19 pintu tol dalam kota di Jakarta pada Selasa (31/7) setelah perluasan ganjil-genap di jalan arteri DKI Jakarta.
"Hal ini mengingat kebijakan tersebut saling berkaitan. Jika perluasan ganjil genap sudah berlangsung penuh dan efektif, kemudian pintu tol ditutup maka kemungkinan terjadi antrean di jalan arteri akan berkurang, karena volume kendaraan sudah berkurang akibat ganjil genap," kata Djoko dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Dalam rangka Asian Games, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek dan Dishub DKI berencana melakukan uji coba penutupan 19 pintu tol dalam kota di Jakarta Selasaa, 31 Juli 2018.
"Sebaiknya uji coba tersebut dilakukan setelah perluasan ganjil genap di jalan arteri DKI Jakarta diberlakukan penuh, ada tindakan hukum bagi pelanggar," katanya.
Sampai dengan 31 Juli 2018 kebijakan perluasan ganjil genap di arteri belum berlaku penuh, masih banyak kendaraan berpelat nomor tidak sesuai dengan tanggal melewati ruas jalan yang berlaku perluasan ganjil genap.
Djoko menilai jika uji coba dilakukan pada 31 Juli 2018 dengan situasi seperti itu, kemungkinan hasilnya belum akan menggambarkan kondisi yang diharapkan dari implementasi kebijakan yang seharusnya.
Penutupan 10 pintu tol secara terus menerus atau permanen pada pukul 06.00 - 17.00 WIB (rute berangkat) dan sembilan pintu tol pada pukul 12.00 - 21.00 WIB (rute pulang), akan lebih menjamin kelancaran lalu lintas Asian Games sehingga target 30 menit waktu tempuh untuk rombongan atlet dan pejabat (ofisial) terpenuhi.
Dia menuturkan frekuensi pergerakan akan sangat tinggi sebab hampir 15.000 atlet akan melakukan pergerakan setiap harinya belum lagi ofisial dan penonton.
Djoko menambahkan penutupan pintu tol juga akan lebih menjamin aspek keselamatan karena laju kendaraan atlet dan ofisial yang harus dalam kecepatan tertentu untuk mengejar target waktu tidak akan membahayakan kendaraan lain karena volume kendaraan di jalan tol sudah berkurang.
"Jika diputuskan dari awal bahwa selama Asian Games 19 pintu tol tersebut akan ditutup secara terus menerus pada jam tertentu, kemudian dilakukan sosialisasi secara intensif justru akan menghindari kondisi antrean yang menyebabkan kemacetan," katanya.
Hal itu, lanjut dia, dikarenakan masyarakat sudah mendapatkan kepastian dari awal sehingga mereka sudah melakukan perencanaan perjalanan untuk menghindari pintu tol yang ditutup.
Sebaliknya, jika mekanisme buka tutup yang diberlakukan maka kemungkinan terjadi antrean panjang dan kemacetan justru lebih besar.
"Hal ini karena masyarakat masih akan mencoba masuk pintu tol dan ketika kemudian tiba-tiba pintu tol harus ditutup akan menyebabkan antrean panjang,"?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat