Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bertemu Petinggi PKS, SBY Nostalgia Saat Masih Jadi Presiden

        Bertemu Petinggi PKS, SBY Nostalgia Saat Masih Jadi Presiden Kredit Foto: Antara/Anung Anindito
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)?membantah PKS jadi partai politik berideologi Islam kanan yang cenderung membela paham radikalisme.

        "Banyak yang salah persepsi dengan PKS, padahal sebagai partai Islam, mereka menghormati demokrasi dan 'compatible' dengan sistem di Indonesia," kata SBY usai pertemuannya dengan petinggi PKS di Jakarta, Senin (30/7/2018).

        Dia mengatakan prinsip dan pandangan PKS itu sejalan dengan dirinya dan Partai Demokrat yang tidak menginginkan tindakan radikal dari siapapun dan dari kelompok manapun.?Menurut dia, kalau kedepannya kedua parpol ditakdirkan berkoalisi bersama-sama dengan Partai Gerindra dan PAN, maka semangat keindonesiaan, kebhinekaan dan saling menghargai bisa terus dijaga.

        "Ketika Ustad Salim menjadi Menteri Sosial, beliau memberikan bantuan tanpa membedakan suku, agama, ras dan antar-golongan karena prinsip kebangsaan dan kerakyatan harus dijaga dalam satu nafas," ujarnya.

        SBY mengaku pertemuannya dengan Salim Assegaf itu membuatnya bernostalgia ketika dirinya menjadi presiden selama 10 tahun dan ketika dirinya menjadi capres di 2004 serta 2009.?Dia masih ingat ketika tahun 2004 saat dirinya mencalonkan diri sebagai capres, PKS menjadi parpol pertama yang memberikan dukungan dan terulang ketika Pilpres 2009.

        Dia mengatakan Demokrat memiliki prinsip, hal yang baik perlu dilanjutkan namun yang belum baik harus diperbaiki sehingga ketika Demokrat bersama tiga partai lainnya jadi berkoalisi maka perbaikan harus dilakukan.?Hal itu menurut dia merupakan hakikat pembangunan dan pemerintahan sehingga masyarakat senang dan memegang teguh moralitas serta etika politik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: