Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, untuk pertama kali memimpin apel alias upacara pasca-dilantik menjadi orang nomor satu di provinsi ini. Dalam upacara pengibaran bendera merah putih di Lapangan Kantor Gubernur Sulsel, Senin (10/9/2018), Nurdin didampingi wakil gubernur Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan sejumlah arahan kepada aparatur sipil negara atau ASN lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.?
Dalam sambutannya, Nurdin yang bertindak selaku inspektur upacara menyampaikan agar ASN senantiasa dapat menjaga profesionalitas. Pasca-pergantian kepemimpinan, abdi negara tidak perlu berpikir macam-macam. Cukup bekerja keras untuk kemajuan daerah. Bersama Sudirman, Nurdin pun menegaskan komitmen membawa Sulsel menjadi provinsi yang lebih baik.?
"Tidak usah mikir mutasi, melainkan bekerjalah dengan sebaik-baiknya. Dalam perjalanan (kalau) tidak kerja baik, kita cabut. Beban di pundak saya dan pak wagub (Sudirman) tidak ringan, nyawa taruhan juga tidak apa-apa," ucap mantan Bupati Bantaeng dua periode itu.?
Nurdin melanjutkan terpilihnya menjadi gubernur berkat kinerja yang sudah terbukti dalam memimpin Bantaeng. Begitu pula dengan Sudirman yang memiliki pengalaman kerja selama 12 tahun di perusahaan internasional.
Ia juga menekankan pentingnya integritas bagi ASN dalam menjalankan kerja sesuai aturan yang ada. Jangan coba-cobaa bawa amplop," sebutnya.?
Menurut dia, derajat tertinggi bagi seseorang dalam kehidupan adalah harga diri. Olehnya itu, bila sudah menyimpang dari ketentuan, maka harga diri seseorang itu bisa terjatuh.?
Lebih lanjut, ia menyampaikan postur pemerintah di eranya. Nurdin ingin membangun pemerintahan dengan karakteristik melayani, bersih, berintegritas dan berkemampuan. Tidak lupa, Ia ingin mewujudkan Sulsel Jaya dengan membenahi sektor pendidikan.?
Terakhir, Nurdin juga menyampaikan sebagai pemimpin baru, harapannya agar bisa disambut dengan tangan terbuka. Apa yang menjadi harapan, kata dia, pasti bisa diwujudkan secara bersama-sama.?
Sementara itu, Sudirman menyampaikan akan menerapkan kerja-kerja profesional dan bebas praktik korupsi kolusi dan nepotisme dalam pemerintahan. "Kita akan menerapkan sistem kinerja yang profesional yang gentle, tidak ada dari belakang atau dari bawah meja. Siapa yang bagus, pasti terdepan, tidak ada sekat-sekat," pungkasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: