Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perbesar Kapasitas, TCPI Bakal Akuisisi 2 Perusahaan Pelayaran

        Perbesar Kapasitas, TCPI Bakal Akuisisi 2 Perusahaan Pelayaran Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) berencana mengakuisi dua perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran, yaitu PT Energy Transporter Indonesia (ETI) dan PT Sentral Makmur (SML). Rencana yang akan diresmikan pada Oktober?ini dilakukan TCPI untuk memperbesar kapasitas pengangkutan mereka.?

        Direktur Utama TCPI Dirc Ricard Talumewo menyebutkan, pengakusisian terhadap dua perusahaan tersebut ditempuh dengan mengakuisisi kepemilikan saham PT Kanz Gemilang Utama (KGU). KGU sendiri merupakan pemegang saham utama ETI dan SML.

        "Target secepatnya. Saat ini masih negosiasi, kemungkinan Oktober," ucapnya di Jakarta.

        Akusisi ini membuat perusahaan jasa pelayaran logistik dan batu bara ini menjadi pemegang saham 99% dari KGU. Dengan begitu, secara tidak langsung, TCPI akan menjadi pemegang saham dari ETI sebanyak 85,5% dan dari SML sebanyak 99%.

        Meskipun rencana akuisisi dipastikan bulan depan, Dirc Ricard menolak menyebutkan nilai total investasi yang dibutuhkan untuk akuisisi ini. Ia hanya mengungkapkan, dana untuk akuisisi akan diambil dari kas internal dan sebagian hasil dari Initial Public Offering (IPO). Diketahui, TPCI resmi listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) di kisaran?dua bulan lalu.

        Pasca-akusisi, volume pekerjaan perusahaan jasa pelayaran logistik dan batu bara ini akan bertambah menjadi 42 juta metrik ton per tahun. Dari angka tersebut, 24 juta ton per tahun merupakan pekerjaan transshipment.

        "Dengan nilai kontrak sampai 2021 sebesar Rp3 triliun dan untuk pekerjaan long hauling sebesar 18 juta metrik ton per tahun dengan nilai kontrak hingga 2027 sebesar Rp13,3 triliun," papar Ricard.

        Kemudian, ada juga pengangkutan bijih nikel sebesar 1,1 juta metrik ton per tahun dengan nilai kontrak sampai dengan 2023 mencapai Rp570 miliar.

        "Dengan kontrak-kontrak itu, diharapkan pendapatan TCPI meningkat secara signifikan yang akan mencapai kurang lebih Rp3 triliun per tahun," imbuhnya.

        Sedikit informasi, pada 2017 laba tahun berjalan TCPI tercatat mencapai Rp88,7 miliar. Sedikit meningkat Rp770 juta dari laba pada 2016 sebesar Rp86,23 miliar.?

        Untuk mendukung kontrak yang siap terjalin pasca-akuisisi, TCPI akan mengoperasikan 22 set tug and barges, serta 3 floating crane untuk transshipment. Disediakan pula 125 set tug and barges dan 11 mother vessel untuk long hauling batu bara. Selain itu, ada pula penyediaan 2 mother vessel guna kegiatan pengangkutan bijih nikel di Sulawesi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: