Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        AS-Korsel Sepakat Revisi Perjanjian Perdagangan Bebas

        AS-Korsel Sepakat Revisi Perjanjian Perdagangan Bebas Kredit Foto: Reuters/Jung Yeon-Je/Pool
        Warta Ekonomi, New York -

        Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA) yang telah direvisi.

        Kedua pemimpin menandatangani kesepakatan pada Senin (24/9/2018) di New York. Mereka ada di sana untuk Sidang Umum tahunan PBB ke-73.

        Perjanjian baru tersebut menghasilkan konsesi besar oleh Korea Selatan. Kesepakatan free trade agreement (FTA) yang telah direvisi tersebut berarti melipatgandakan jumlah kendaraan yang dapat dikirimkan oleh setiap mobil Amerika ke Korea Selatan tanpa memenuhi standar keselamatan negara. Kesepakatan itu menaikkan batas tahunan dari 25.000 unit menjadi 50.000.

        Trump juga telah meminta perubahan pada FTA asli, yang dia salahkan karena meningkatnya defisit perdagangan AS dengan Korea Selatan.

        Dia menyebut perjanjian baru itu sebuah hal penting dan tonggak bersejarah dalam perdagangan kedua negera.

        Trump juga mengatakan, "Selama beberapa dekade, para politisi telah berbicara tentang memperbaiki kesepakatan perdagangan yang rusak, tapi mereka tidak melakukan apa pun mengenai hal tersebut," ungkapnya, seperti dilansir dari NHK, Selasa (25/9/2018).

        Trump menambahkan bahwa dia telah melakukan upaya sejak hari pertama dia menjabat presiden AS, bahwa pemerintahannya adalah yang pertama untuk benar-benar menepati janjinya dan memberikannya.

        Trump mempertahankan sikap keras terhadap China dan mitra dagang lainnya menjelang pemilihan paruh waktu bulan November. Dia tampaknya siap mengambil risiko friksi yang semakin memburuk dalam upaya memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan AS oleh negara mitranya..

        Perhatian publik intenasional juga mengarah kepada hasil pembicaraan perdagangan di pertemuan Jepang-AS besok Rabu (25/9/2018).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Bagikan Artikel: