PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) untuk menyediakan hunian bersubsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Karawang, Jawa Barat. BNI akan menjadi mitra perseroan guna menyalurkan kredit kepada MBR.
Direktur Utama MBRS, Richard R Wiriahardja mengungkapkan bahwa perseroan saat ini tengah fokus? menggarap hunian untuk MBR. Sehingga, seluruh lahan di CKM City Karawang akan dibangun rumah bersubsidi.?
"Dari total lahan seluas 300 hektare (ha) yang existing baru 17 ribu unit. Nanti kami bangun 10 ribu unit lagi, sehingga bisa 27 ribu unit. Per tahun akan dibangun 2.000 unit. Itu semua untuk MBR," ungkapnya di Karawang, Jawa Barat, Rabu (26/9).
Menurutnya, kontribusi portofolio bisnis perseroan di hunian MBR sebesar 95% dari portofolio bisnisnya, sisanya merupakan komersial berupa bangunan hotel yang dikembangkan di Bali.
Perseroan pun menggandeng BNI untuk menyalurkan hunian bersubsidi tersebut. Sebelumnya, mereka menggandengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
"Kami sudah di-support (BNI) untuk ekspansi 100 hektare lagi. Dan kebetulan ini (FLPP) gong baru bagi BNI. Sebelumnya, BNI belum pernah main di FLPP. Hari ini sebanyak 1.046 unit sekaligus kami pasarkan dengan suku bunga 5% selama masa kredit," jelas Richard.
Untuk menggenjot pembangunan hunian MBR itu, kata dia, perseroan tak hanya mengandalkan dana dari perbankan, tapi juga dari pasar modal dengan menerbitkan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II.
Penerbitan PUT II sendiri, dia menegaskan, hampir rampung dan akan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhir pekan ini.
"Kemungkinan Jumat ini sudah turun dari OJK. Kami targetkan dapat Rp299 miliar. Ini murni untuk pengembangan FLPP dan TOD (Transit Oriented Development) di Tangerang," ungkap dia.
Di tempat yang sama, Komisaris RBMS, Vence Rahardjo menambahkan, hingga akhir tahun perseroan bakal merampungkan sebanyak 500 unit rumah tambahan.
"Ada 17.000 unit rumah terus berkembang dan diluaskan. Sampai akhir tahun, ada 500 tambahan dan tahun depan perluasan perumahan di sekitar?kami untuk 80 rumah lagi," terang Vence.
Vence menyebut sangat mengapresiasi BNI atas dukungan dana pembiayaan perumahan. Dengan demikian, target pemerintah menurunkan angka backlog perumahan bisa terwujud.
?"Jadi, kami terima kasih atas dukungan BNI. Untuk kredit perluasan dan kredit konstruksinya. Dan di tengah ekonomi yang melemah, bisnis properti ini tetap akan menarik," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti