Jurubicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi mengatakan ada kepanikan dalam kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang meminta pihak kepolisian tidak tergesa-gesa dalam kasus kebohongan Ratna Sarumpaet.
"Kami memandang bahwa respons koalisi Prabowo-Sandi agar Polri tidak 'tergesa-gesa' menetapkan tersangka baru dalam kasus hoaks Ibu Ratna adalah sebuah kepanikan," ujarnnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (8/10/2018).
Lanjutnya, Ia mengatakan ketika kebohongan berita penganiayaan ini belum terungkap, kubu Prabowo mendesak Polri agar mengusut berita penganiayaan dengan cepat. Namun, sambungnya, setelah kebohongan terungkap, mereka ingin polisi tak bergerak cepat.
"Apakah kepanikan ini mengindikasikan sebuah keterlibatan, kami PSI tidak ingin berspekulasi sejauh itu. Satu hal yang pasti, PSI menangkap kesan bahwa kebohongan ini tidak bersifat individualis, melainkan kebohongan yang terorganisir," ungkapnya.
Selain itu, Ia menilai ada indikasi keterlibatan lainnya, apalagi kalau memahami skema "firehose of falsehood". Lebih lanjut, Ia berharap pihak kepolisian dapat mengungkap kasus ini seterang-terangnya.
"Dan kami pemuda Indonesia tidak menginginkan racun itu menyebar dan berdampak," tegasnya.
Ia menyarankan kepada Gerindra dan seluruh koalisi Prabowo-Sandi untuk kooperatif dan membuktikan ketidakterlibatannya di jalur hukum.
"Jangan membangkang dari panggilan hukum, apalagi membenarkan pembangkangan tersebut dengan melempar tuduhan-tuduhan kepada pemerintah," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: