PT Tower Bersama Infrastructure Tbk ("TBIG") pada hari ini mengumumkan bahwa Perseroan telah menyelesaikan penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tower Bersama Infrastructure Tahap II Tahun 2018 (?Obligasi TBIG III Tahap II?).
CFO dari TBIG, Helmy Yusman Santoso, mengatakan, TBIG bahagia dapat mengakses pasar obligasi Rupiah pada keadaan dimana suku bunga meningkat dan Rupiah mengalami volatilitas. Obligasi TBIG III Tahap II ini meningkatkan komponen pinjaman Rupiah dalam struktur permodalan perseroan.
"Leverage kami saat ini masih jauh di bawah pembatasan obligasi kami untuk tidak lebih tinggi dari 6,25x untuk rasio total pinjaman (yang diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya) terhadap EBITDA kuartal terkahir yang disetahunkan," ungkap Helmy sesuai keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
CEO TBIG, Hardi Wijaya Liong, menambahkan bahwa perseroan memiliki struktur utang yang sangat kuat, utang yang sepenuhnya terlindung nilai, jangka panjang dan masih banyak ketersediaan komitmen yang belum digunakan. Semua lindung nilai kami tetap efektif pada level kurs Rupiah saat ini.
"Kami menjaga strategi lindung nilai kami yang berhati-hati dengan menggunakan instrumen lindung nilai derivatif yang berkelanjutan, dengan perlindungan lebih lanjut melalui US$40 juta per tahun dari pendapatan USD jangka panjang yang terkontrak," tambah Hardi dalam kesempatan yang sama.
Sementara itu, total penerbitan Obligasi TBIG III Tahap II sebesar Rp628 miliar pada tingkat kupon tetap 8,50% untuk tenor 370 hari dan kupon yang dibayarkan setiap kuartal. Obligasi TBIG III Tahap II? adalah setara kewajiban senior tanpa jaminan khusus dari TBIG.? Penggunaan dana dari penawaran ini, setelah dikurangi biaya penerbitan, akan digunakan seluruhnya untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari Entitas Anak Perseroan, khususnya Pinjaman Revolving sebesar US$ 200 juta dari Credit Facilities yang ada.
?
TBIG menyatakan, bbligasi TBIG III Tahap II telah memperoleh peringkat AA- dari Fitch Indonesia. Obligasi TBIG III Tahap II akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 19 Oktober 2018.
?
Sebagai informasi, per 30 Juni 2018, total pinjaman (debt) Perseroan, jika pinjaman dalam mata uang USD yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp19,688 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp13,744 miliar. Dengan saldo kas yang mencapai Rp700 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp18,988 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp13,044 miliar. Menggunakan EBITDA triwulan kedua 2018 yang disetahunkan, maka rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 3,6x dan total pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 5,3x.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Kumairoh
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: