Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memasang 20 unit sensor gempa atau portable seismograf di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga ke bagian tenggara.
"Alat ini kita pasang sampai 40 hari ke depan" kata Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhammad Saldy kepada sejumlah wartawan di Palu, Senin.
Sensor tersebut dipasang di seluruh sesar-sesar yang aktif di Palu, sampai ke bagian tenggara, untuk mendapatkan informasi pergerakan sesar tersebut.
Ke depannya, pihaknya akan terus menambah sensor tersebut, agar dapat mendeteksi gempa-gempa kecil.
Selain itu, BMKG telah melakukan survei untuk peta inundasi tsunami, atau seberapa jauh air laut masuk ke darat dan seberapa tinggi gelombang tsunami tersebut.
Data-data survei itu, kata dia, akan digabungkan bersama data badan Geologi Kementerian ESDM, Kementerian PUPR dan ATR/BPN, sehingga menghasilkan data yang sangat komprehensif, untuk dioptimalkan secara bersama-sama.
Saldy juga meyakinkan bahwa BMKG bekerja 24 jam selama 7 hari, dengan pusat pemantauan gempa secara nasional. "Kami memonitor gempa tiap hari, yang di atas atau pun di bawah 5 Skala Richter (SR) untuk seluruh Indonesia", jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: