Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menyemprot cawapres Sandiaga Uno dengan kata 'goblok', karena berjanji memperjuangkan cantrang pada nelayan saat berkampanye di tempat pelelangan ikan (TPI) Tegalsari, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (25/10/2018) kemarin.
menanggapi hal itu, Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengatakan pernyataan Sandi kepada nelayan merupakan sesuatu hal yang normatif dengan memberikan janji politik. Ia justru meminta Susi lebih banyak belajar mengenai politik.
?Apa yang disampaikan oleh Sandi dalam kampanyenya adalah sebuah koreksi politik dan janji politik kepada rakyat pemilih. Susi harus belajar lagi tentang politik dan kampanye, supaya tidak mudah kebakaran tato,? ujarnya di Jakarta, Jumat (26/10/2018).
Ia menambahkan, keluh kesah yang disampaikan nelayan kepada Sandi merupakan fakta di lapangan. Sehingga sah-sah saja jika meresponsnya dengan janji politik. Di sisi lain, Ferdinand menyebut kebijakan di era Jokowi masih jauh dari janji politik saat terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2014 lalu.
?Bahwa nelayan banyak mengeluh, itu fakta di lapangan. Sehingga Sandi merespons dengan janji politik, akan mengevaluasi kebijakan rezim Jokowi dan Susi atas sulitnya nelayan mencari rezeki di laut lepas yang diberikan Tuhan,? jelasnya.
Ia menilai pernyataan goblok yang dilontarkan Susi kepada Sandi menunjukkan kebodohan wanita asal Pangandaran itu sendiri. Menurutnya kata kasar dan tidak patut seharusnya tidak keluar, sebabSandi merupakan cawapres, yang berhak memberikan janji politik kepada rakyat.
?Saya pikir Susi sedang menunjukkan kebodohannya dengan memuduh Sandi goblok," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: