Bank Indonesia (BI) mengumumkan current account deficit/CAD (defisit transaksi berjalan) pada kuartal III/2018 sebesar US$8,8 miliar atau mencapai 3,37% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan defisit kuartal sebelumnya sebesar US$8,0 miliar atau 3,02% terhadap PDB.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, menilai meski telah melewati batas aman, namun bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
?Masih batas aman,? kata Hariyadi kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Selasa (13/11/2018).
CAD sebesar 3% terhadap PDB merupakan batas aman besaran defisit .
Hariyadi menyarankan pemerintah untuk segera mengambil langkah untuk jangka pendek. Hal itu bisa dilakukan dengan membuat cetak biru (blue print) untuk substitusi impor.
?Kita kebanyakan impornya bahan baku dan barang modal. Jadi menurut saya kita ke depan harus punya blue print yang jelas untuk substitusi impor,? jelasnya.
Sebelumnya Menko Darmin Nasution menilai defisit CAD periode ini bukan sesuatu hal yang perlu dikhawatirkan. Karena walau CAD capai 3%, kondisinya sudah jauh berbeda. Hal itu bisa dilihat dari menguatnya nilai tukar rupiah dan mulai masuknya dana asing ke dalam negeri.
?Jadi kondisi ini bukan sesuatu yang mengkhawatirkan,? ucap Darmin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh
Tag Terkait: