Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Grab Ingin Gandakan Jumlah Engineer Jadi 2.000 Orang

        Grab Ingin Gandakan Jumlah Engineer Jadi 2.000 Orang Kredit Foto: File/Reuters
        Warta Ekonomi, Singapura -

        Grab berencana untuk menggandakan jumlah engineer menjadi hampir 2.000 dalam 12 bulan hingga akhir tahun ini, untuk meningkatkan daya saing teknologinya di tengah persaingan dari rekan-rekan regional.

        Theo Vassilakis, chief technology officer Grab, mengatakan kepada Nikkei Asian Review dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa perusahaan rintisan Singapura, yang didirikan pada tahun 2012, telah mencapai titik di mana mereka perlu meningkatkan bakat teknologinya untuk mendukung bisnisnya yang sedang berkembang.

        "Grab juga akan mempekerjakan lebih banyak lagi karyawan tahun depan," katanya.

        Bulan lalu, perusahaan juga memburu Mark Porter, seorang database engineer dan seorang eksekutif yang berpengalaman di Amazon.com AS, untuk mengawasi teknologi dalam bisnis utamanya.

        "Ketika bisnis inti kami mencapai titik tertentu, dan kemudian beberapa bisnis lain juga tumbuh, kami ingin seseorang untuk fokus pada masing-masing bisnis utama kami," ungkap Vassilakis.

        Startup paling berharga di kawasan ini sekarang beroperasi di delapan negara di Asia Tenggara. Dalam satu atau dua tahun terakhir, perusahaan telah memperluas secara agresif di luar sektor transportasi ke pengiriman makanan dan pembayaran elektronik.

        Dorongan perusahaan untuk menjadi apa yang disebut "superapp harian" dipercepat setelah tahun ini Grab membeli bisnis regional Uber Technologies, dan menjadikannya pemain dominan di wilayah tersebut.

        Vassilakis membangun karir engineering-nya di Microsoft sebelum bergabung dengan Grab pada tahun 2017. Segera setelah Vassilakis bergabung, perusahaan tersebut merekrut Vikas Agrawal, mantan eksekutif teknik di perusahaan pembayaran ponsel India Paytm.

        Vassilakis mengatakan Porter dan Agrawal diperlukan untuk ekspansi Grab karena mereka sudah mengalami "scaling cycle" yang Grab akan lalui.

        Para insinyur akan dibutuhkan saat tim teknologi Grab berekspansi ke area baru, termasuk antarmuka pengguna, pemetaan, dan kecerdasan buatan. Grab sudah memiliki enam pusat penelitian dan pengembangan di Singapura, Seattle, Beijing, Bangalore, Ho Chi Minh City, dan Jakarta.

        Untuk mengembangkan sistem transportasi yang lebih baik, serta bakat masa depan, Grab awal tahun ini bermitra dengan National University of Singapore dalam kecerdasan buatan. Vassilakis mengatakan bahwa Grab juga bekerja untuk meningkatkan bakat teknologi homegrown melalui program magang dengan universitas. Banyak perusahaan yang memasuki kemitraan seperti itu di tengah kekurangan bakat teknik global.

        Semua upaya ini datang karena persaingan regional yang semakin. Go-Jek pada bulan September meluncurkan layanan ride-hailing di Vietnam, dan memiliki rencana untuk memasuki Thailand, Singapura dan Filipina.

        Di Singapura, Go-Jek pada akhir Oktober mulai masa preregistration untuk driver. Grab dan Go-Jek bersaing di area non-ride seperti pembayaran elektronik dan perawatan kesehatan online.

        Untuk Grab, mengasah kemampuan teknologinya juga penting karena pemerintah daerah memperkenalkan peraturan baru. Grab menyediakan data kemacetan lalu lintas kepada pemerintah sehingga pemerintah setempat dapat merencanakan sistem transportasi umum dengan lebih baik. Ini membantu Grab untuk menunjukkan kontribusinya kepada pemerintah yang mungkin cenderung menyukai transportasi tradisional.

        Grab mengatakan jika mereka perusahaan teknologi rumahan terbesar di kawasan itu dan berharap akan menjadi perusahaan teknologi pertama di Asia Tenggara yang mencapai pendapatan tahunan sebesar $1 miliar tahun ini. Grab sekarang bernilai sekitar $11 miliar, menurut CB Insights.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: