Produksi minyak bumi, gas alam dan batubara nasional menurut data terkini cenderung mengalami penurunan, sementara di sisi lain konsumsi masyarakat terus bertambah.?
Menko Kemaritiman RI, Luhut B Panjaitan mengatakan produksi minyak bumi menurun 0,21% per tahun, dan konsumsi tumbuh 2,1% per tahun. Begitu pula dengan gas alam dan batubara yang tren produksinya juga terus turun.
"Kondisi seperti ini kita harus berhati-hati dalam hal ketahanan dan keamanan energi kita,? ujar Menko Luhut dalam keterangan resminya di Bandung, Jumat (30/11/2018).
Menko Luhut menambahkan selama 15 tahun lebih, khususnya untuk minyak bumi tidak ada eksplorasi baru. Dikhawatirkan hal demikian dapat berpengaruh besar terhadap ketahanan energi bangsa.
Oleh karenanya, lanjut Menko Luhut, Indonesia harus segera mendiversifikasikan sumber energinya, dan wajib mengembangkan berbagai sumber energi terbarukan (renewable energy) yang potensinya masih sangat besar untuk dikembangkan.?
Pada energi panas bumi, Indonesia memiliki potensi sebesar 29,544 MW, biomass sebesar 32,654 MW, hydro sebesar 75,091 MW, mini dan micro hydro sebesar 19,385 MW, energi angin/bayu sebesar 60,647 MW, energi matahari sebesar 207,898 MW dan total sebesar 443,208 MW potensial energi dari sumber energi terbarukan.?
Dia menyebutkan potensi energi di renewable sangatlah besar, namun pemanfaatan atau utilisasi kita masih rendah. Pengembangan teknologi renewable energy ini akan semakin pesat seiring dengan semakin terjangkaunya teknologi baterai listrik atau lithium battery.
Luhut menambahkan pemerintah akan menyiapkan insentif dan tata aturan untuk mendukung perkembangan sektor ini serta penguasaan teknologi.
"Ini dapat mendorong pengembangan energi terbarukan,? pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: