Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Peneliti Prediksikan Cuaca Ekstrem Selama Musim Panas di Jepang

        Peneliti Prediksikan Cuaca Ekstrem Selama Musim Panas di Jepang Kredit Foto: Reuters/Issei Kato/File Photo
        Warta Ekonomi, Tokyo -

        Peneliti Jepang melaporkan jika mereka telah membuktikan bahwa pemanasan global akan menyebabkan cuaca sangat panas selama musim panas 2018 di Jepang.

        Para ilmuwan dari Universitas Tokyo dan Badan Meteorologi mengatakan suhu yang sangat tinggi di musim panas beberapa bulan lalu tidak akan pernah terjadi tanpa efek pemanasan global.

        Jepang mengalami rekor suhu tertinggi 41,1 derajat Celcius di Kumagaya, utara Tokyo, pada bulan Juli. Suhu rata-rata di Jepang timur juga menembus rekor tertinggi.

        Pejabat cuaca menghubungkan panas dengan pola tekanan luar biasa yang dikombinasikan dengan tren jangka panjang dari peningkatan suhu akibat pemanasan global, seperti dikutip dari NHK, Jumat (7/12/2018).

        Namun, mereka belum mengklarifikasi sejauh mana pemanasan global berkontribusi pada suhu tinggi.

        Para peneliti menganalisis kemungkinan terjadinya musim panas yang sangat panas di bawah hipotesis bahwa kondisi cuaca era Revolusi pra-Industri tetap ada.

        Mereka mengatakan bahwa tanpa perubahan iklim, suhu udara akan menjadi sekitar 2 derajat lebih rendah pada bulan Juli, meskipun pola tekanan membuat suhu di 2018 lebih tinggi dari rata-rata tahun.

        Mereka menyimpulkan bahwa akan ada nol persen kemungkinan musim panas yang sangat panas tanpa efek perubahan iklim.

        Profesor Masahiro Watanabe dari Universitas Tokyo mengatakan mereka berhasil membuktikan hubungan antara pemanasan global dan cuaca ekstrim.

        Dia mengatakan tim akan melanjutkan studinya untuk menemukan cara untuk mengetahui kemungkinan cuaca buruk.

        Analis telah lama menyatakan bahwa pemanasan global berada di belakang kondisi cuaca ekstrim. Mereka juga menambahkan bahwa penelitian ini hanyalah sebuah permulaan dari perjalanan panjang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: