Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        JK Khawatir E-KTP Tercecer Bahayakan Ekonomi, Solusinya?

        JK Khawatir E-KTP Tercecer Bahayakan Ekonomi, Solusinya? Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Presiden (Wapres) RI, Jusuf Kalla (JK) menilai e-KTP yang tercecer di Duren Sawit, dapat membahayakan demokrasi maupun ekonomi. Sebab e-KTP baik itu asli maupun palsu dapat dipakai orang yang tidak bertanggung jawab untuk menipu.

        "Karena itu (e-KTP tercecer) juga bisa berbahaya. Apa itu membahayakan demokrasi atau membahayakan ekonomi, karena bisa dipakai orang bikin rekening bank, untuk menipu orang, bisa terjadi," ujarnya di Jakarta, Selasa (11/12/2018).

        Karena itu, ia mempersilakan DPR RI jika hendak membentuk pansus untuk menyelidiki e-KTP yang tercecer. Hasil penyelidikan pansus penting agar ke depan masyarakat lebih berhati-hati lagi.

        "Kalau DPR emang ingin tahu secara pasti, tentu mengadakan penelitian, mengadakan pansus e-KTP, silakan. Itu juga penting sehingga masyarakat, petugas atau juga aparat negara lebih hati-hati," jelasnya.

        Menurut JK, pembentukan pansus untuk menyelidiki e-KTP yang tercecer penting dilakukan, meskipun belum diketahui dengan pasti apakah ini peristiwa berat atau bukan.

        "Karena juga sama yang saya lihat di TV, ada yang mengaku tidak tahu dia punya KTP-nya ada di situ," katanya.

        Ia mengingatkan, e-KTP merupakan proyek yang tidak akan pernah berhenti. Proyek e-KTP akan jalan terus karena tiap tahunnya setidaknya ada 3 juta orang yang berumur 17 tahun yang akan membuat e-KTP.

        "Karena itu (e-KTP tercecer) harus diteliti dulu oleh polisi juga oleh Mendagri sendiri. Kalau DPR mau ikut serta ya itu harus menyelidiki, memanggil orang untuk memberi keterangan," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Irfan Mualim
        Editor: Irfan Mualim

        Bagikan Artikel: