Perusahaan asuransi jiwa Manulife Indonesia berupaya mengedepankan kepuasan konsumen. Fokus pada nasabah dibuktikan Manulife melalui pembayaran klaim. Setidaknya setiap jam, Manulife membayar klaim Rp750 juta atau sekitar Rp7 triliun per tahun.
"Filosofi kami adalah?kami harus senang membayar klaim karena itu tugas kami, tugas mulia," kata Presiden Direktur dan CEO PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) Jonathan Hekster dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (17/12/2018).
Menurut Hekster, membayar klaim bukan hanya membantu orang, tetapi membuktikan asuransi jiwa juga berguna. Seperti saat terjadi gempa dan tsunami di Palu. Tiga minggu setelah kejadian, Hekster tiba di Palu?untuk melakukan fast track atau mempercepat pembayaran klaim. Saat itu, ia juga melakukan penyerahan klaim kepada tiga ahli waris sebesar Rp875 juta. "Kami harus happy bayar klaim karena itu tugas kiami,"?ujar dia.
Lebih dari setahun di bawah kepemimpinan Jonathan Hekster atau tepatnya mulai September 2017 lalu, Manulife meraih kinerja positif. Membuka awal 2018, Manulife meluncurkan solusi persiapan dana pendidikan buah hati, yakni Manulife Education Protector (MEP). Produk ini merupakan produk reguler unit-link dengan berbagai manfaat, antara lain ketersediaan dana pendidikan di setiap jenjang, mulai dari SD sampai SMA hingga ke jenjang universitas, di mana MEP memberikan kepastian dana pendidikan saat anak berusia 18 tahun atau saat akan mulai kuliah.
Selain itu, bersama Bank DBS Indonesia dalam memasuki kemitraan tahun ketiga, Manulife dan DBS menghadirkan MiTreasure Optimax Protection (MiTOP). Produk ini merupakan produk asuransi jiwa serta perencanaan peninggalan berharga (legacy planning) untuk melindungi para nasabah mapan Bank DBS Indonesia di seluruh Nusantara.
Manulife juga meluncurkan Manulife Prime Assurance (MPA), solusi perlindungan jiwa yang dipasarkan melalui jalur keagenan MPA dan diperuntukkan untuk kalangan mapan, serta membantu mereka memiliki perlindungan dalam menyeimbangkan tingginya gaya hidup dan perencanaan finansial untuk masa depan.
Tercatat, total premi bisnis baru (berdasarkan annualized premium equivalent) sepanjang 2017 sebesar Rp4,4 triliun atau naik 19% dari 2016 yang sebesar Rp3,7 triliun. Lalu, total premi dan deposito di 2017 sebesar Rp25 triliun atau naik 34% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp18,6 triliun. 2017 lalu, total klaim sebesar Rp6,6 triliun, tahun sebelumnya Rp6,8 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: