Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Trump Bakal Pulangkan 14.000 Pasukan AS di Afghanistan

        Trump Bakal Pulangkan 14.000 Pasukan AS di Afghanistan Kredit Foto: Reuters/Matt Dunham
        Warta Ekonomi, Washington -

        Donald Trump berencana untuk menarik ribuan pasukan AS keluar dari Afghanistan, sehari setelah Trump menolak saran-saran tingkat tinggi dan mengumumkan penarikan semua tentara AS dari Suriah.

        Langkah yang dilaporkan itu dilakukan saat para pejabat AS saat ini terlibat dalam pembicaraan dengan Taliban, yang digulingkan setelah invasi yang dipimpin Washington pada 2001, tetapi sekarang mengontrol sejumlah besar wilayah Afghanistan.

        Keputusan mengejutkan Trump untuk menarik tentara dari Suriah memberikan kontribusi pada pengunduran diri secara tiba-tiba dari kepala Pentagon Jim Mattis pada Kamis (20/12/2018) atas perbedaan kebijakan yang signifikan dengan presiden, seperti dilansir dari Al Jazeera, Jumat (21/12/2018).

        Mattis juga berpendapat untuk mempertahankan kehadiran militer AS yang kuat di Afghanistan dalam rangka meningkatkan upaya perdamaian diplomatik. Dia berhenti tak lama setelah pejabat AS menaikkan kemungkinan bahwa Trump akan memerintahkan penarikan pasukan AS.

        Amerika Serikat memiliki sekitar 14.000 tentara di Afghanistan yang bekerja baik dengan misi NATO untuk mendukung pasukan Afghanistan atau dalam operasi kontra-terorisme yang terpisah.

        Para pejabat AS, yang berbicara tentang kondisi anonimitas, dikutip oleh kantor berita dan media di Amerika Serikat bahwa Pentagon sedang mengembangkan rencana untuk pengurangan pasukan AS di Afghanistan.

        The Wall Street Journal melaporkan bahwa lebih dari 7.000 tentara akan kembali dalam beberapa minggu mendatang. Laporan lain menyebutkan jumlahnya lebih dari 5.000, sementara kantor berita AFP mengutip seorang pejabat AS yang mengatakan bahwa "penarikan yang signifikan" akan terjadi.

        Berbicara mengenai kondisi anonimitas, seorang pejabat AS juga mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa pasukan dapat keluar dari Afghanistan pada musim panas, tetapi tidak ada keputusan akhir yang dibuat.

        Tidak jelas bagaimana Amerika Serikat dengan pasukan yang secara signifikan lebih sedikit di Afghanistan akan dapat memenuhi operasi sekarang yang sedang berjalan, termasuk melatih pasukan Afghanistan, menasihati mereka di lapangan, dan melancarkan operasi udara melawan Taliban dan kelompok bersenjata lainnya.

        Sebaliknya, Washington hampir pasti harus mengurangi misinya, sesuatu yang dapat memberikan kesempatan bagi Taliban untuk bangkit kembali dalam memperluas serangan mereka di seluruh Afghanistan.

        Pentagon menolak berkomentar tentang Afghanistan.

        Garrett Marquis, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, mengatakan Gedung Putih tidak akan berkomentar tentang perkembangan strategis masa depan di SUirah maupun di Afghanistan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Hafit Yudi Suprobo
        Editor: Hafit Yudi Suprobo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: