Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDP) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menyiapkan sekitar 25.000 masker untuk mengantisipasi abu dari letusan Gunung Merapi.
"Untuk hujan abu yang terjadi tadi malam (4 Januari, red) kami sudah mengirimkan 2.600 masker ke Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten," kata Kepala BPBD Kabupaten Klaten Bambang Giyanto di Klaten, Sabtu (05/01/2019).
Ia mengatakan, hujan abu terjadi sekitar 150 detik pada pukul 21.01 WIB dengan amplitudo 70 mm dan jarak luncur kurang lebih 1,2 km ke arah hulu Kali Gendol, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Ia melanjutkan, pada hari ini, Sabtu (05/01/2019), hujan abu tipis kembali terjadi pada pukul 11.50 WIB di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang. Meski demikian, sejauh ini kondisi tersebut tidak berdampak pada aktivitas warga.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Pramana, mengatakan ikut memantau langsung perkembangan aktivitas Gunung Merapi.
"Kami mengimbau masyarakat tetap tenang karena aktivitas Merapi masih level waspada," katanya.
Ia juga meminta masyarakat untuk melanjutkan aktivitas ronda sekaligus memantau perkembangan Gunung Merapi.
Berkaitan dengan hal itu, ia merekomendasikan agar tidak ada aktivitas di luar kepentingan penyelidikan dan penelitian berkaitan dengan upaya mitigasi bencana di sekitar puncak Gunung Merapi.
"Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk dan masyarakat yang tinggal di KRB (kawasan rawan bencana, red) lll mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi," katanya.
Menurut dia, jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
"Kami juga meminta agar masyarakat tidak terpancing isu-isu mengenahi erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: